04

1.4K 124 5
                                    

sakit.. itulah yang di rasakan Gulf, pipi nya di tampar karena kecerobohan nya yang telat bangun. oleh karena itu Mew menampar nya hingga pipi nya merah.

"BAGAIMANA BISA KAU TELAT BANGUN!!! APA YANG KAU LAKUKAN HINGGA KAU BISA TELAT!!!" teriak Mew emosi. Saat ia bangun bersama Baifern, ia sama sekali tidak menemukan makanan di meja makan, dan ia tidak menemukan Gulf di dalam dapur. hal itu membuat Mew emosi setengah mati.

"mmaafkan aku.. aaku ttidak mendengar alarm ku berbunyi.." lirih Gulf menunduk dengan suara yang bergetar.

"APA KAU TULI!!?? KAU PERLU ALARM SEBESAR APA SUPAYA KAU BANGUN TEPAT WAKTU!!" teriak Mew lagi dan menampar telinga Gulf hingga Gulf mendengar telinga nya yang berdengung.

"ttidak.. mmaafkan aku, aaku berjanji iini yang terakhir.." ujar Gulf dengan mata yang mulai buram menahan air yang ingin jatuh.

"ku pegang omonganmu." ucap Mew dan merangkul pinggang Baifern dengan satu tangan lalu pergi ke kantor.

setelah merasa Mew sudah pergi.. air mata itu turun begitu saja.. deras.. sangat deras... ia seperti merasa telinga nya yang akan di cabut dengan paksa.

"hiks seharusnya aku tidak menonton TharnType hingga larut malam.." lirih Gulf menyesal karena semalam keasikan nonton hingga pukul 3 malam.

Di rasa tidak puas menyalahkan dirinya sendiri, Gulf memutuskan untuk makan karena takut maag nya kambuh.

pagi telah berlalu, tanpa di duga ternyata Mew pulang lebih cepat.. Gulf yang sedang berkutat dengan masakan nya segera berhenti dan menghampiri Mew yang meneriaki namanya.

"ada apa tuan?" tanya Gulf lembut.

"bersiap lah, papa mengajak kita pergi ke london siang ini. berganti baju saja, kita akan membeli baju di sana." ujar Mew.

Gulf sebenarnya masih terkejut dengan kabar yang tiba tiba, tapi ia tidak ingin membuat Mew semakin marah.. muka Mew sudah menunjukkan kelelahan nya dan Gulf tidak ingin menambah nya.

Gulf pergi ke kamar nya dan berganti pakaian. Gulf hanya memakai kemeja putih dengan celana jeans putih. hal itu membuat nya berkali kali lipat jauh lebih cantik...

saat keluar kamar, Mew terdiam karena penampilan Gulf yang sangat cantik untuk ukuran pria. Mew membuang muka dan menggeleng menyadarkan dirinya sendiri bahwa ia sudah memiliki Baifern.

Mew yang awalnya terlihat lesu dan lemas, seketika menjadi pria yang baru selesai mandi dengan air dingin. Mew mengabaikan perasaan nya yang aneh, dan segera menarik tangan lembut itu keluar apartemen.

Mew dan Gulf sudah berada di dalam mobil dengan Mew yang fokus pada jalan. sesekali Mew menoleh ke arah Gulf dan melihat ada sesuatu kemerah merah an di dekat telinga Gulf juga di pipi mulus itu. Mew menepikan mobilnya dan menatap Gulf. Gulf yang merasa aneh karena mobil nya berhenti juga menatap ke arah Mew dengan tatapan bingung nya.

"wajah mu merah, pakai bedak hingga menutupi warna itu." ujar Mew.

"aow aku lupa tentang itu.. aku akan segera menutup nya." ucap Gulf dan mengeluarkan foundation di tas ransel nya lalu menata nya di bagian yang merah, tak sedikit juga yang memar kebiruan.

"shh.." ringis Gulf lirih saat ia meratakan make up nya... sangat lirih hampir tak terdengar. namun siapa sangka pria di sebelahnya justru mendengar nya dengan walau tidak terlalu jelas.

"ada apa ini!? kenapa hatiku sesak saat melihat memar nya? harusnya aku bahagia karena dia tersakiti, dengan begitu ia tidak tahan dan pergi meninggalkan ku." batin Mew beradu.

"tuan!?" nada Gulf sedikit meninggi karena ia sudah memanggil mew lebih dari 5×

Mew tersadar dan mengalihkan pandangannya, "jangan panggil tuan saat kita bertemu papa atau selama kita di london." setelah berucap seperti itu Mew menjalankan mobil nya kembali. Suasana canggung menyelimuti kedua nya, jadi tidak ada satu orang pun yang mau membuka pembicaraan.

setelah sampai di mansion megah mewah dan elegan, mereka segera masuk ke dalam.. Sampai di ruang tamu mereka dapat melihat papa Jong yang sudah siap dengan koper di tangan miliknya yang di hiasi jam tangan mahal, tak lupa kaca mata hitam bertengger di hidung mancung nya. Hal itu membuat nya terlihat jauh lebih muda.

"kalian sudah datang." ucap papa Jong menghampiri mew dan gulf.

"kau bisa melihatnya." ujar Mew dengan wajah datar nya.

"kau benar, ayo kita pergi." suara antusias terdengar dari mulut papa Jong.

mereka bertiga pergi meninggalkan mansion dan pergi menuju Bandara Bangkok. setibanya di London mereka langsung menuju apartemen milik keluarga Jong.

"Gulf.. Papa akan tinggal di hotel, kalian tinggal berdua di sini na." ujar papa Jong lembut.

"baik ppa" gugup Gulf saat berbicara dengan papa Jong

papa Jong tersenyum dan menatap sinis mew lalu pergi bersama bodyguard nya

tbc.

makasih buat yang udah mampir ke cerita ku yang ini:))

𝐊𝐄𝐒𝐄𝐌𝐏𝐀𝐓𝐀𝐍Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu