"Saya ngga mimpi kan?" Tanya Gus Ilham masih belum percaya. Dari pelupuk matanya sudah siap meneteskan air mata.

"Mari sehidup semati dan menyempurnakan separuh agama bersama-sama" ucap Aisyah tersenyum hangat. Gadis itu mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Gus Ilham.

Gus Ilham menarik Aisyah ke pelukan nya, pria itu memeluk begitu erat gadis kecil nakal ini yang sudah menjadi istrinya selama kurang lebih hampir empat bulan.

"Terima kasih ya Allah" batin Gus Ilham. Akhirnya misinya yang satu ini sudah selesai tinggal misi terakhirnya, membahagiakan Aisyah Aqilah, istrinya.

Mereka berdua menyudahi pelukannya, Gus Ilham menatap istrinya dengan rasa yang begitu sangat sangat bahagia.

Cup

Cup

Cup

Cup

Sudah cukup terlalu banyak cup, sampai di situ saja tulisannya, dan entahlah berapa banyak Gus Ilham memberi kecupan pada wajah Aisyah.

Panas!

"Udah ih...! Gus, nanti wajah Aisyah bau jigong"

"Sekarang kamu yang cium" ucap Gus Ilham mendekatkan wajahnya pada Aisyah.

"Mau dimana ciumannya?"

"Kayaknya yang tadi"

"Yang mana?" Tanya Aisyah berpura-pura, agar bisa mengulur sedikit waktu.

"Mau di contohin lagi?" Tanya Gus Ilham. FYI Aisyah masih berada di pangkuan suaminya dengan Gus Ilham yang bersandar pada punggung kasur.

Aisyah tertawa renyah gadis itu melingkarkan kedua tangannya di leher suaminya. Aisyah sudah memanyunkan bibirnya hendak mencium suaminya, tapi...

Dddrrrrttttt! Dddrrrrttttt!

Aisyah berdecak sebel karena gangguan dari suara deringan ponsel dari Gus Ilham.

Gus Ilham mengusap kepala Aisyah lembut "Turun dulu yah, aku mau angkat telepon"

Dengan wajah lesu Aisyah pun terpaksa menurut. Setelah Aisyah duduk di sampingnya, Gus Ilham merogoh saku kantong celananya mengambil ponsel miliknya yang menjadi pengganggu itu.

"Halo"

"...."

"Hm yah"

"...."

"Bawa Ke ndalem"

"Waalaikumsalam"

Tut!

Gus Ilham mengakhiri panggilan, pria itu melirik ke arah gadis di sampingnya yang bersedekap dada.

"Aku turun ke bawa dulu yah, kamu mandi sana. Biar lebih seger"

Aisyah berdehem singkat "ehm"

"Jangan lupa sikat gigi"

"Emang mulut Aisyah bau yah?" Tanya Aisyah.

"Kan tadi udah bertukar-" Gus Ilham menggantung ucapan menatap Aisyah.

"Ohh!" potong Aisyah cepat saat Gus Ilham hendak melanjutkan perkataannya.

"Mulut Gus Ilham juga bau" komentar Aisyah.

"Iya. aku turun ke bawa dulu, nanti sikat giginya"

***

Selesai mengambil paket nya, Gus Ilham masuk ke kamar milik nya.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें