bagian 18

211K 18.2K 371
                                    

Selamat membaca.
🦩

"Assalamualaikum, ummi," ucap Gus Ilham menyalimi tangan uminya.

"Waalaikumsalam. Loh, Abi kamu mana?" Tanya Maryam.

"Nanti sore baru pulang umi, Abi suruh Ilham pulang duluan,"

"Kamu sudah ingatin Abi kamu, makan tepat waktu"

"Sudah umi, sebelum Ilham pulang, Ilham beli makanan dulu,"

Umi Maryam mengangguk.

"Yasudah ayo, makan," ucap Maryam.

"Biar Aisyah yang sendok nasinya," ucap Aisyah mengambil piring suaminya dan memberikan nasi

"Kamu harus coba nih, Ilham. Buatan istri kamu, spesial buat kamu loh."

Gus Ilham menyendok tempe tersebut satu sendok saja. Setelah membaca doa, Gus Ilham mulai mencicipi masakan Aisyah itu.

"Gimana, Ilham. Enak?" Tanya umi Maryam bahkan Aisyah pun menunggu jawaban dari suaminya itu.

Gus Ilham diam masih terus mengunyah makanan tersebut sampai ditelannya, setelah itu iapun meminum air, membuat Aisyah degdegan.

"Enak," jawab Gus Ilham, membuat keduanya bernafas lega.

"Aaaa! Makasih Gus Ilham," ucap Aisyah tanpa sadar ia menggenggam tangan suaminya.

"Alhamdulillah!" Ucap umi Maryam. "Yasudah sekarang kita makan sama-sama,"

"Iya umi,"

"Aisyah harus makan yang banyak, biar cepat besar."

"Selamat makan!"

~🌹~

Saat malam harinya, dikamar Gus Ilham dan Aisyah nampak suasana begitu hening. Karena kedua orang didalamnya nampak sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Gus Ilham sendiri tengah sibuk dengan laptop dihadapannya. Dan, Aisyah, gadis ini sedang sibuk memantaskan dirinya menghadap Gus Ilham.


"Shadaqallahul adzim..."

"Alhamdulillah, nambah hafalan lagi, tinggal setor ke Gus Ilham,


Aisyah melamun menatap suaminya itu benar-benar fokus pada Laptopnya "Ganggu nggak ya?"

"Apa coba dulu ya?" Pikir Aisyah "Yaudah deh, dari pada besok harus ngantri lagi,"

Aisyah berdiri dihadapan Gus Ilham, tiba-tiba lidahnya sangat kaku memanggil suaminya ini.

"Gus Ilham..."

"Kenapa?" Jawab Gus Ilham masih fokus pada Laptopnya.

"Ehm!, Aisyah boleh setor hafalan sekarang nggak?"

Gus mengangkat sebelah alisnya "Bukannya jadwalnya besok?"

Aisyah menggaruk tengkuknya "Kan, mumpung ada Gus Ilham disini, kebetulan Aisyah juga sudah hafal,"

Seperti yang Maryam ucapkan beberapa waktu lalu, Aisyah tidak perlu lagi menunggu waktu lama jika ingin menambah hafalannya karena sang Gus, sudah menjadi suaminya.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang