bagian 36

221K 19.3K 1.5K
                                    

Selamat membaca.

🦩

Umi Maryam dan Abi Syakir mengantar keduanya sampai dibelakang aula pesantren. Aisyah dan Gus Ilham akan melewati jalan rahasia mereka, agar orang-orang tidak melihat kepergian pasangan ini.

"Kamu hati-hati bawa mobilnya," ucap Maryam pada Gus Ilham yang menyalaminya.

"Iya umi," ucap Ilham.

"Aisyah," umi Maryam menepuk bahu menantunya itu membuat Aisyah tersadar dari lamunannya.

"Eh, iya umi,"

"Ini permen buat kamu, biar nggak mabuk perjalanan,"

"Sebenarnya Aisyah tidak mabuk perjalanan kok umi, tapi nggak apa-apa. Makasih buat permen nya,"

Maryam menganggu memeluk tubuh menantunya "Jaga kesehatan ya, di sana. Jangan minum es terus, soalnya cuaca disana sudah dingin,"

"Siap umi!"

Lalu Aisyah beralih ke mertua yang satu lagi "Abi,"

Abi Syakir mengusap kepala Aisyah saat merasa tangan menantunya dingin "nggak usah khawatir, Abi yakin di sana semua orang baik,"

"Tapi masih takut Abi,"

"Nggak masalah. Takut itu wajar. Sekarang kan sudah ada Ilham, ya kalau kami takut tinggal peluk di saja,"

"Abah Ibrahim, kakek mu. Membingungkan kamu yang pergi biar kamu terbiasa dengan dunia luar, biar trauma kamu itu tidak menjadi kelemahan,"

"Bagaimana kalau Aisyah tiba-tiba kumat?"

"Aisyah, Abi selalu percaya kamu bisa lawan rasa takutmu itu. Ingat kata kakek, ketakutan itu hanya untuk orang yang lemah,"

"Kata kakek orang jahat itu memiliki agama yang kuat, ilmunya juga hebat. Aisyah takut berada diantara orang-orang seperti mereka nantinya,"

"Iya, makanya setiap Ilmi yang kita punya harus disertai akhlak dan adabnya."

Aisyah mengangguk.

Setelah berbincang cukup panjang Abi Syakir menghampiri anaknya, Ilham.

"Barang-barangnya sudah masuk semua?"

"Iya,"

"Ngga ada yang kelupaan kan?" Tanya ummi Maryam.

"Insyaallah, nggak ada lagi,"

Aisyah kembali memeluk umi Maryam sebelum benar-benar berpisah. Ia juga memberi salam perpisahan pada Abi Syakir.

"Jangan Istri kamu baik-baik. Jangan kamu marahin di sana," ujar Abi Syakir pada Gus Ilham.

"Iya Abi,"

"Jangan biarkan Aisyah sendirian," ucap Abi Syakir memeluk tubuh Gus Ilham.

Gus Ilham mengangguk menyudahi pelukannya "Kalau begitu Ilham dan Aisyah, pamit umi Abi, Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam, hati-hati Ilham jangan ngebut bawa mobilnya. Nggak apa-apa telat asal selamat,"

Gus Ilham dan Aisyah masuk kedalam mobil, sebelum pergi ia membunyikan klaksonnya pada kedua orangtuanya.

Saat mobil sudah meletas pergi, umi Maryam menatap suaminya yang masih temanggung.

"Kenapa mas?,

"Khawatir sama Aisyah,"

"Nggak usah khawatir. Aisyah kan sudah ada Ilham. Kamu jangan ragukan anak ku mas. Dingin-dingin begitu dia perhatian tau,"

Abi Syakir mengangkat sebelah alisnya "Sok tau kamu!"

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang