17. camping

50 6 0
                                    


Hujan diluar masih turun dengan deras, petir juga sesekali bersahutan. Sepertinya memang benar hujannya tidak akan berhenti dalam waktu dekat.

"Ayo." Aku yang sedang melihat rintik hujan dari jendela kaca kamar, menoleh ke arah pintu. "Aku sudah selesai." Lanjut Jong In mengulurkan tangan padaku.

"Apa yang kau lakukan sebenarnya?" Tanyaku bingung, karena dia sudah menghabiskan waktu kurang lebih satu jam untuk menyiapkan ide bagus yang ia bilang sebelumnya.

"Kau akan terkejut melihatnya. Sekarang tutup matamu." Jong In menutup mataku dengan kedua tangannya. "Jangan mengintip."

Aku tertawa. "Apa ini, kenapa aku sampai harus menutup mata?" Aku berjalan dengan sedikit susah karena Jong In yang berdiri dibelakangku dan kedua tangannya menutupi mataku.

"Lakukan saja." Jong In memberikan instruksi agar aku berbelok ke kiri. "Pegang tanganku, satu langkah lagi ada tangga kecil."

Aku menggenggam tangan Jong In dan dengan hati-hati menaiki tangga kecil yang Jong In bilang. Lalu setelahnya, Jong In menghadapkanku ke kiri dan kami berhenti.

"Sudah? Aku boleh buka mata sekarang?" Jong In menurunkan tangannya, tapi aku masih memejamkan mata.

"Buka saja." Jawabnya, aku membuka mataku perlahan. Cahaya lampu berwarna emas adalah yang pertama kali mengisi penglihatan ku. Dan saat aku membuka mataku sepenuhnya, aku langsung takjub melihat yang ada dihadapanku.

 Dan saat aku membuka mataku sepenuhnya, aku langsung takjub melihat yang ada dihadapanku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini..." Aku menoleh kebelakang pada Jong In.

"Kau suka?" Jong In melangkah dan berdiri disampingku.

"Kau menyiapkan ini satu jam lamanya?" Tanyaku masih tidak percaya.

"Oh, aku bahkan mengambil persediaan selimut dikamar sebelah." Ucap Jong In merengkuh bahuku.

"Aku terharu." Ucapku mendongak menatapnya. "Ternyata kau bisa romantis juga, ya?"

Jong In terkekeh. "Ini hanya sebagian." Ucapnya. "Mau coba masuk?"

Aku mengangguk antusias lalu meraih tangannya dan masuk kedalam 'tenda' yang Jong In buat dengan tumpukan selimut dan sprei.

"Dari mana kau dapatkan lampu ini?"

"Dari gudang, aku melihatnya kemarin dan ternyata sangat berguna." Jawabnya meletakkan bantal untukku bersandar.

"Mau nonton apa?"

"Aku boleh memilih?" Tanyaku yang diangguki Jong In.

"Tentu, aku akan mengambil camilan."

Selagi Jong In pergi, aku mengambil gambar dengan ponselku. Ini sangat cantik dan menakjubkan. Aku tidak bisa berhenti memotret, segala sesuatu yang ada disini sekarang terasa sangat indah dan enggan untuk berakhir begitu saja.

"Sudah memilih filmnya?" Jong In kembali dengan membawa camilan didekapannya.

"Belum, aku bingung."

Jong In sudah duduk kembali disampingku.

minus husband _Kim Jong InWhere stories live. Discover now