DYEZRA 26 - Zenius Camp

23 12 76
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Sekarang bilang sama gue, apa yang kalian ributkan?" tanya Dyezra sambil melangkah memasuki kelas. Ia berdiri di antara Fero dan Viona.

Fero berdecak, ia menoleh ke arah luar, di sana masih terlihat teman-temannya berkerumun menjadikan mereka sebagai bahan tontonan. "Lo pada lihat apaan, hah?! Sono balik ke alam lo semua!"

Mereka langsung saja berlarian dengan tergesa-gesa. Tentunya tidak ingin terkena semprotan seorang Afferozan Galarzo. Fero itu anaknya ramah, tengil, murah senyum, dan jangan lupa, dia juga tampan. Namun bila marah, kau akan menemukan sisi dari Fero yang tidak terduga.

"Jadi?" Dyezra kembali bertanya.

Fero langsung memusatkan pandangannya pada Dyezra. "Ikut gue," ujarnya yang langsung menarik tangan Dyezra keluar kelas, meninggalkan Viona yang menggerutu di tempat.

⋆.◌°⋆.◌°⋆.✯✯✯°⋆.◌°⋆.◌°

Dyezra hanya mengikuti langkah Fero yang membawanya ke lapangan basket. Keduanya duduk di sudut tribun paling atas. Seolah menegaskan kalau pembicaraan mereka sangatlah rahasia.

"Sekarang cerita ke gue."

Fero duduk berhadapan dengan Dyezra saat ini. Menatap sahabatnya dengan tatapan tajam serta mengancam agar Dyezra mau bercerita padanya. Netra yang biasanya memancarkan keceriaan itu seketika meredup. Dapat Fero lihat kesedihan dan kekecewaan terpancar jelas di sana.

"Nindi, gue muak lihat dia. Makanya gue pindah ke kelas sebelah."

Fero mengernyitkan keningnya, menunggu Dyezra melanjutkan kalimatnya.

"Lo gatau Fer, lo gatau gimana rasanya saat bokap lo nyembunyiin hal sebesar itu selama lima tahun lamanya. Gue ngerasa bego banget karena gatau apa-apa selama ini."

"Gue nggak ngerti maksud lo, Ra."

Mata Dyezra mulai berkaca-kaca. Air matanya turun tanpa diminta.

Fero terkejut.

"Hiks, gue kasian sama Bunda. Dia pasti sakit hati bangett. Gue nggak nyangka kalo Papa setega itu."

Dyezra mengingat kembali peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir. Kehidupannya yang berubah drastis setelah adanya anggota baru. Papanya yang seolah memang mengizinkan mereka untuk tinggal dan jadi bagian dari keluarga. Mengabaikan perasaannya dan adiknya yang jelas sangat keberatan.

Fero langsung mendekat dan memberikan bahunya sebagai sandaran untuk Dyezra yang semakin terisak. Dia tidak berani berkomentar, hanya menunggu sang sahabat mengeluarkan semua unek-uneknya.

DYEZRA : The Lies and Betrayal ✔Where stories live. Discover now