اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
• • •
Malam ini, baik Nindi maupun Dyezra tidak bisa tidur. Sulit rasanya untuk Dyezra menerima. Gadis itu mengacak rambutnya frustasi. Ia meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas, lantas segera melakukan panggilan pada nama kontak yang tertera.
"Halo Pa, masih di kantor?"
"Iya, Papa masih ada kerjaan."
"Maksud Papa apa?"
"Papa tidakmengertimaksudkamu."
"Jangan pura-pura nggak tau. Nindi sama Tante Mala ada di rumah sekarang. Bukannya itu Papa yang suruh?"
"Tunggu,kenapamereka ada disana?"
"Terserah, Dyezra capek Pa."
Usai mengatakan hal itu, Dyezra langsung menutup ponselnya. Ia menghela napas dan menatap langit-langit kamarnya. Kelopak matanya tertutup perlahan, tak lama kemudian, ia pun sudah jatuh terlelap.
⋆.◌°⋆.◌°⋆.✯✯✯°⋆.◌°⋆.◌°
Sementara itu di tempat lain, Arkabima yang masih berada di kantornya lantas termenung setelah menerima panggilan dari putri semata wayangnya tersebut.
Mala dan Nindi ada dirumah?Untuk apa wanitaitukerumah? Tidakcukupkahrumah yang dibelikannya? Apa sebenarnya yang diinginkanwanitaitu?
Bima memijit pelipisnya yang tiba-tiba terasa pusing. Ia membuka kunci laci pada mejanya dan mengambil satu botol alkohol, lantas meminumnya hingga tersisa ¾ botol.
"Hah ..."
Ceklek!
Narega yang baru saja ingin memberikan laporan keuangan kantor pada Arkabima sontak membulatkan matanya. Boss sekaligus Om-nya itu tampak tidak baik-baik saja.
"Anda kenapa minum alkohol lagi, Om? Kalau Dyezra ataupun Diorza tahu, mereka pasti akan kecewa," ujar Narega sembari mengambil botol alkohol itu dari tangan Arkabima.
Bima menatap Ega dengan mata merahnya, mata yang memancarkan stress juga pengaruh alkohol yang mendominasi. "Jangan beritahu mereka, Om tidak ingin mereka tahu kalau Om masih mengonsumsi minuman keras."
"Makanya jangan minum lagi Om," sahut Narega yang jadi tak habis pikir dengan om satu-satunya itu.
Bima terkekeh karena ucapan Ega. "Kamu kenapa belum pulang? Bukannya besok ada jadwal kuliah?" tanyanya kemudian.