ENAM BELAS

59.6K 4K 133
                                    

Halo gengs, sebelumnya makasih banget buat kalian yang selalu sabar nunggu author buat update. Maaf kalo author lama update, sebab ada something yang buat author lama update. Kalian betah-betah ya di lapak ini😁

Yowes, sebelum baca jangan lupa vote dulu. Dan kalo udah baca jangan lupa komen dulu hehehe🙂

Kalo ada typo tolong tandai ygy;)

Happy Reading!!!

***

Alea terus memukuli kepalanya saat perkataan Hanesa, Mama mertuanya terus terngiang dikepala nya.

Bayangan dimana sang Kakak hampir meregang nyawa akibat ulah nya terus terngiang di benak Alea.

"Yah ... Bolanya kelual." Alea kecil yang masih cadel menatap kepergian bola yang ia tendang melambung tinggi dan keluar gerbang menggelinding ke tengah jalan.

"Kak Aland, ambilin bolanya, dong." Alea menyuruh Kakak nya yang saat itu juga sedang bermain bola bersama Alea.

"Ambil aja sendiri. Kakak mau ke dalem tadi dipanggil Ibu," jawab Aland.

"Engga mau, Lea males ambilnya. Sana Kak, ambilin dulu." Alea memaksa menyuruh Kakak nya agar mengambil bola tersebut.

"Huftt .... " Aland menghembuskan napas, ia harus sabar menghadapi adik perempuannya yang sedikit manja ini. "Oke, Kakak ambilin."

Aland berjalan keluar gerbang untuk mengambil bola yang ada di tengah jalan itu. Ia mengambil bola itu. "Nih, udah Kakak ambil. Lain kali nendang nya jangan kenceng-kenceng," ujarnya sambil mengacungkan bola ke arah Alea yang sedang menunggu didekat gerbang.

Saat hendak balik menghampiri Alea, dari arah Barat ada sebuah mobil avanza yang melaju dengan kecepatan tinggi. Alea yang melihat itu melotot kan matanya saat ia melihat mobil itu ingin menabrak Kakanya.

"KAK ALAND AWAS!!!" teriak Alea kepada Aland yang belum sadar ada mobil yang ingin menabraknya.

Brak!

Naas sekali, tubuh anak laki-laki berusia 15 tahun itu terpental beberapa meter saat mobil itu berhasil menghantam badannya.

Aland tergeletak dengan kepala yang terus mengeluarkan darah. Bahkan hidung dan telinganya pun ikut mengeluarkan darah.

Sedangkan Alea, ia langsung lari menghampiri Kakak nya yang sedang memegangi bagian dadanya dengan sebelah tangan memegangi bola yang ia ambil.

"Kak Aland!!! Kak Aland engga ke --- kenapa-napa, kan?" Alea memeluk tubuh Kakak nya yang berlumuran darah.

"Kak Aland jangan tidul. Kak Aland halus kuat." Alea terus menyadarkan Aland yang mulai menutup matanya perlahan.

Aland memegangi kepala adik tersayang nya. "Lea ... K --- kalo Kaka e --- engga ada di deket kamu ... Ka --- kamu harus j --- janji sama Kakak jangan pernah bandel l --- lagi ...., " ujar Aland mengusap rambut Alea diambang kesadaran nya yang mulai redup.

Alea mengangguk nurut. "Lea janji Kak, tapi Kakak jangan tutup mata Kakak Hikss .... "

Terlambat, Aland, Kakak yang selalu melindungi dan memanjakannya sudah menutup matanya.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang