35. Jailangkung

150K 15.5K 389
                                    

Double Up sesuai permintaan kalian nih🤗🤗

Jangan lupa Vote & Comment biar nambah semangat up nya😘

***
Happy Reading


Pria dengan balutan kaos hitam itu termenung di sebuah cafe ternama di Ibu kota. Ucapan mertuanya terus terputar di kepalanya. Dia sudah janji kan? Maka ia harus menepatinya. Calvin tak mau menjadi seorang pengecut yang berani mengingkari janjinya sendiri.

Sentuhan di bahunya membuat lamunan Calvin buyar. Pria itu mendongak dan ia kembali dikejutkan dengan kedatangan makhluk tak diundang satu ini. Dia Gladis, mantanya.

"Ngapain lo?" tanya Calvin tak santai.

Gara-gara wanita ini, Ayla jadi marah padanya. Dan gara-gara wanita ini pula Calvin harus tidur diluar dan tak mendapat jatah dari istrinya. Tanpa permisi, wanita bernama Gladis itu langsung duduk dihadapan Calvin membuat Calvin mendengus malas.

"Aku ga sengaja liat kamu. Aku kira orang lain ternyata beneran kamu. Mungkin ini yang dinamakan jodoh."

Calvin menatap wanita di hadapanya datar, "Jodoh pala lo," umpatnya dalam hati.

"Calvin, aku mau ngomong sesuatu."

Calvin diam, malas menanggapi manusia ular dihadapanya.

"Aku mau kita kayak dulu lagi," Gladis memegang tangan Calvin yang berada di atas meja, namun segera di hempas oleh pria itu.

"Enak banget lo ngomong. Dulu-dulu lo kemana?" tanya Calvin menyunggingkan senyum sinisnya.

"Aku bisa jelasin."

"Gue ga butuh penjelasan lo. Gue udah punya istri, mending lo ga usah ganggu gue lagi."

Gladis mengerutkan keningnya, menyibak sebentar rambut panjangnya yang menjuntai.

"Kamu emang udah punya istri? kok aku gatau?"

Calvin melirik gadis dihadapanya malas.

"Kemarin waktu aku ke rumah kamu, aku cuma lihat pembantu. Istri kamu dimana?" tanyanya tanpa dosa.

Calvin menatap gadis di depanya, "Orang yang lo sebut pembantu itu istri gue brengsek," bentak Calvin.

Keduanya kini menjadi pusat perhatian semua pengunjung cafe. Namun Calvin tak peduli dia terus memberikan tatapan tajam pada wanita di depanya. Berani sekali dia menyebut istrinya sebagai pembantu. Gladis tersenyum canggung kepada pengunjung lain. Tatapannya lalu kembali ka arah Calvin.

"Ayolah Calvin, mana mungkin wanita kemarin istri kamu. Sejak kapan seleramu jadi sangat rendah seperti itu."

Brakk

Calvin mengebrak meja di depannya membuat Gladis terlonjak kaget.

"Lo ngomong sekali lagi, gue robek mulut sampah lo itu."

Calvin berdiri mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan lalu menaruhnya di atas meja.

"Gue peringatin sekali lagi sama lo, jangan pernah ganggu gue lagi. Atau lo akan tau akibatnya."

Calvin menunjuk wanita di hadapanya emosi. Lalu pergi meninggalkan cafe.

***

Calvin menghisap nikotin di tanganya. Pria itu duduk di lantai bawah, menyenderkan kepalanya pada sofa. Sesekali memejamkan matanya, menikmati nikotin miliknya.

Di atasnya Aroon memainkan ponselnya. Mereka kini berada di rumah Calvin. Pria berambut pirang itu ingin melihat seperti apa rumah baru temanya ini. Aroon tersenyum kecut melihat layar ponsel di hadapanya. Disana terpampang beberapa foto Zein yang ia ambil secara diam-diam.

My Sweet Calvin [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang