28. New House

162K 17.4K 249
                                    

Btw banyak yang komen supaya enggak sad end.
Memang ada apa dengan sad ending🤔🤔

Jangan lupa Vote & Comment guyss. Love youu😘😘

***
Happy Reading

Calvin mengedarkan pandanganya, pria itu menggaruk lenganya yang tiba-tiba terasa gatal.

"Duduk dulu." ucap Ayla.

Kali ini mereka berada di kamar milik Ayla yang ada di pondok pesantren.

"Duduk dimana?" tanya Calvin.
Karena dirinya tak melihat sofa atau kursi disana.

Bagaimana ada sofa, bahkan ruangan itu hanya ada ranjang kecil, nakas dan lemari kecil berisi buku buku tebal yang Calvin sendiri tidak tau apa isinya. Ayla menunjuk ranjang di hadapanya, membuat Calvin melongo tak percaya.

"Kalau gue duduk, ntar patah nggak?" Kembali Calvin menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa gatal.

Ayla menghela nafas pelan, menarik tangan suaminya itu lalu memegang pundak Calvin, menekannya agar Calvin duduk di ranjang.

"Ini ruangan apaan sih?" gerutu Calvin.

"Kamar aku," Ayla menyeret sebuah kursi plastik yang berada di belakang pintu.

Membawanya dihadapan suaminya itu lalu duduk disana. Lagi-lagi Calvin dibuat terperangah dengan jawaban Ayla. Bahkan ruangan ini lebih kecil daripada gudang di mansion keluarganya. Lupakan soal mansion, bahkan ruangan ini lebih kecil dari kamar mandi apartemenya.

Calvin bangkit, ia tak betah lama-lama di tempat seperti ini. Pria itu mengenggam tangan Ayla keluar dari ruangan pengap itu. Mana bisa istri seorang Calvin Aldeguer sekaligus pemilik resmi pondok pesantren tinggal di ruangan seperti itu. Calvin tidak terima!!

Calvin membawa Ayla keluar pondok pesantren, membukakan pintu mobil jeepnya untuk Ayla lalu pergi dari pondok pesantren.

Tadi setibanya di bandara Calvin langsung bergegas keluar, menaiki jeep nya yang sudah diantar oleh suruhanya. Barangnya? Tenang semuanya sudah diatur oleh orang kepercayaanya. Dan wanita tadi? Calvin menyuruh Aroon untuk mengurus semuanya.

"Mau kemana?" tanya Ayla menoleh ke arah Calvin yang fokus menyetir.

"Pulang," jawab Calvin singkat.

Bagaimana Calvin tau jika Ayla berada di pondok? Tadi, setelah dari bandara, bukannya pulang ke apartemen atau ke mansion orang tuanya. Pria itu justru lebih memilih ke rumah orang tua Ayla untuk menjemput istrinya. Namun, sesampainya disana Citra mengatakan bahwa Ayla pergi ke pondok pesantren.

"Pulang kemana?" tanya Ayla heran.

Masalahnya ini bukan jalan ke apartemen atau rumah orang tuanya. Calvin diam, tak menjawab ucapan Ayla. Pria itu justru mengenggam tangan Ayla erat.

"Kenapa nggak ngabarin kalau mau pulang?"

"Biar surprise," jawab Calvin enteng.

"Terus itu kenapa pake masker segala?" tanya Ayla heran, karena sejak tadi Calvin tak melepas maskernya.

Calvin memutar bola matanya ke kanan dan ke kiri, mencoba mencari alasan.

"Banyak debu."

Ayla mengangguk mencoba mempercayai perkataan suaminya. Mobil jeep itu memasuki pekarangan rumah, Ayla semakin dibuat bingung melihat rumah mewah tiga lantai di depanya. Calvin turun, membukakan pintu untuk Ayla lalu mengenggam tangan istrinya menuju rumah tadi.

"Rumah siapa?"

"Rumah kita," jawab Calvin mantap.

Pria itu meletakkan tanganya di depan pintu membuat pintu itu secara otomatis langsung terbuka. Ayla yang melihatnya berdecak kagum. Calvin kembali membawa Ayla untuk masuk ke dalam rumah. Walaupun Ayla masih belum yakin jika ini benar benar rumahnya. Calvin membawa Ayla untuk naik tangga dengan tangan yang saling bergandengan satu sama lain. Calvin berhenti, membuat Ayla otomatis juga berhenti. Ayla menoleh ke arah Calvin yang kini juga menoleh ke arahnya.

My Sweet Calvin [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang