33. Gara-Gara Mantan

162K 17.6K 976
                                    


Yang kemarin komen Gledek, hayoloh ditandain sama Calvin noh😭😭

Serius komen kalian mood banget, jadi tambah semangat buat up🤗🤗

Jangan lupa Vote & Comment kalian aku tunggu yup...

***
Happy Reading


"Ayla," Calvin menggedor pintu di depanya tak sabaran.

"Ay, buka biar gue jelasin dulu," pria itu terus menggedor pintu di depannya berharap Ayla membuka pintu.

"Hiks.."

Bukanya pintu yang dibuka, Calvin justru mendengar suara isakan dari dalam sana. Calvin mengepalkan tanganya erat, pria itu kemudian berlari menuruni tangga. Menyeret paksa gadis berambut panjang tadi keluar rumah.

"Calvin aku--

"Pergi lo brengsek," ucap Calvin dengan nada tinggi.

"Kok kamu bentak aku?" tanya gadis tadi dengan mata berkaca-kaca.

"Aku kangen banget sama kamu, kamu nggak kangen sama aku?"

"Persetan sama kangen, mending lo pergi sekarang."

"Calvin, aku Glad. Gladismu, ingat?" gadis tadi menyentuh pipi Calvin namun langsung disentak oleh pria itu.

"Ngapain lo balik lagi? Kemana aja lo selama ini?" tanya Calvin dengan nada tingginya.

"Aku bisa jelasin."

"Gue nggak butuh penjelasan lo, mending sekarang lo pergi."

"Tapi Calvin--

Brakk

Calvin membanting pintu di depanya menimbulkan suara dentuman yang keras. Ayla yang berada di lantai dua saja bisa mendengarnya. Calvin meraup wajahnya emosi. Kembali menaiki tangga menuju kamar. Baru saja pria itu hendak mengetuk pintu, pintu sudah terbuka dari dalam. Menampilkan Ayla yang keluar dengan mata sembabnya.

"Ay, gue bisa jelasin," Pria itu hendak menggapai tangan Ayla. Namun, istrinya itu justru langsung pergi meninggalkan Calvin sendirian.

Calvin meneguk salivanya susah payah. Wajah Ayla sangat menyeramkan ketika marah. Pria itu mengikuti Ayla kemanapun istrinya itu pergi. Ayla berjongkok, hendak membereskan pecahan piring brownisnya. Namun, Calvin lebih dulu memotongnya.

"Biar gue aja."

Ayla hanya memandang Calvin sekilas lalu pergi meninggalkan suaminya itu. Hati Calvin sedikit mencolos ketika Ayla meninggalkanya begitu saja. Pria itu segera membereskan pecahan piring dan brownis di lantai.
Calvin membuang pecahan tadi ke tempat sampah di dekat dapur, pria itu langsung menghampiri istrinya yang sedang makan di meja makan.

Calvin duduk di kursi, di depannya sebuah makanan sudah tersaji. Calvin tersenyum kecil, meski marah Ayla masih perhatian padanya.

"Ay, gue--

"Bisa nggak kalau makan diem?" ucap Ayla dengan wajah datar.

Calvin kembali meneguk salivanya susah payah, baru kali ini ia mendengar suara Ayla yang seperti itu. Biasanya istrinya itu berbicara dengan nada lembut. Calvin diam, pria itu lebih memilih memakan makananya. Sesekali melirik wajah Ayla yang kini menampilkan wajah juteknya.

Selesai makan Ayla memilih untuk menonton tv, tentu saja dengan Calvin yang selalu mengekori nya kemanapun ia pergi. Ayla duduk di sofa, pandanganya fokus dengan layar besar di depanya. Sementara Calvin? Pria itu duduk menghadap Ayla dengan melipat kedua kakinya.

My Sweet Calvin [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang