13. Ayla Kenapa?

214K 21.1K 102
                                    


Happy Reading
**

Tak terasa sudah sebulan hubungan yang berlandaskan perjodohan itu terjalin. Kini, keduanya makin akrab dan mencoba memahami satu sama lain. Meskipun Calvin yang belum pernah mengungkapkan perasaanya kepada Ayla. Akan ku ingatkan kembali jika gengsi yang sangat besar menghalangi pria blasteran Indo—Spanyol itu.

Akhir-akhir ini, Calvin disibukkan dengan latihan motor, pria itu sering pulang larut malam. Ketika pulang, Calvin disambut oleh Ayla yang sudah terlelap di sofa. Alhasil, Calvin yang memindahkan tubuh istrinya ke kamar.

Calvin mengendarai motor sport-nya ke tempat latihan. Tiba di sana Calvin langsung di sambut Aaron yang sepertinya sudah datang sejak tadi menunggu.

“Satu bulan lagi,” ucap Aaron setelah mengecek ponselnya.

Calvin mengangguk mengerti, ia sangat tahu apa yang diucapkan sahabatnya ini. Langsung saja Calvin mengenakan kembali helm full face-nya dan mulai melakukan latihan.

Putaran demi putaran telah dilewati Calvin. Aaron pun sudah standby dengan stopwatch yang dikalungkan pada lehernya. Sepertinya, ambisi Calvin untuk menang kali ini sangat besar. Lihatlah, pria itu yang tidak istirahat hanya untuk sekadar minum.

Sesekali menepi ketika putarannya telah selesai, hanya untuk bertanya pada Aaron berapa lama waktu yang ia habiskan. Setelah itu, Calvin akan memacu kembali motor hijaunya. Calvin tidak menghiraukan panas matahari yang menyengat, kuda besinya terus menjelajahi jalan beraspal itu. Aaron saja yang berdiri di pinggir, sudah melepas topi untuk mengipasi dirinya yang merasakan teriknya matahari.

Aaron melambaikan bendera di tangannya ketika Calvin hampir mendekat, mengisyaratkan agar pria itu berhenti sejenak. Namun, sia-sia, Calvin tidak menggubris isyarat dari Aaron sama sekali.

Pria itu berhenti di hadapan Aaron ketika dirasa cukup, melepas helm full face-nya dan mengacak rambutnya yang kini basah oleh keringat. Aaron melempar satu botol air mineral yang ditangkap sempurna oleh Calvin.

“Ngotot banget lo,” gerutu Aaron.

Masalahnya, pria itu juga tidak istirahat karena Calvin yang tidak mau berhenti latihan.

Calvin menenggak minumnya hingga setengah, lalu melemparnya ke Aaron membuat pria itu menggerutu.

“Cabut.”

“Ke mana?”

“Cari makan.”

Senyum sumringah langsung tercetak di bibir Aaron. Pria itu mengambil jaketnya, lalu mengeluarkan motor. Menyalakan mesin motor sport warna biru dan langsung mengikuti Calvin yang lebih dulu pergi.

***

Seperti biasa, ketika Calvin pulang ia kembali disambut dengan Ayla yang sudah terlelap di sofa. Tersenyum kecil namun juga merasa kesal karena Ayla tidak menuruti perkataanya. Padahal, Calvin sudah sering memperingati Ayla supaya tidur lebih dulu di kamar.

Calvin mengerutkan kening ketika melihat muka Ayla yang sedikit pucat. Calvin menyentuh kening Ayla, raut wajahnya berubah terkejut ketika merasakan suhu tubuh Ayla yang sangat panas.

“Ay.” Calvin menyentuh pipi Ayla yang terasa panas, mencoba membangunkan istrinya.

Ayla hanya menggeliat, lalu mengubah posisi tidurnya menjadi miring.

My Sweet Calvin [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang