34. Bunda Sakit

157K 15.9K 266
                                    


Haiii👋👋
Up lagi nih semoga kalian suka sama part ini🤗🤗

Tandai kalau ada typo yaa🤗

Jangan lupa Vote & Comment kalian aku tunggu nih...

***
Happy Reading



Calvin hendak mengetuk pintu kamarnya karena Ayla yang belum keluar sejak tadi, padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Pria itu khawatir dengan istrinya, bagaimana jika Ayla sakit di dalam sana. Tangan Calvin terangkat, bersiap mengetuk pintu dihadapanya. Namun, pintu sudah dibuka dari dalam membuat Calvin mengurungkan niatnya.

Calvin terkejut, ketika Ayla sudah menggunakan pakaian rapinya, gamis dan balutan cadar berwarna hitam. Bukan itu yang membuatnya terkejut tapi, tangan kanan istrinya itu yang membawa tas besar.

"Ay, mau kemana?" tanya Calvin terbata.

"Ke rumah bunda," jawab Ayla seadanya.

Calvin mengerjabkan matanya pelan, "Kalau ada masalah bisa dibicarain baik-baik nggak perlu gini kan?" tanya Calvin yang kini memegang bahu istrinya.

Ayla menatap mata Calvin yang sekarang menatapnya. Tatapanya tulus, Ayla sampai terhanyut dalam pandangan mata suaminya. Ayla menggeleng, membuat Calvin langsung memeluk tubuh istrinya erat.

"Jangan gini please, gue minta maaf. Gue ngaku gue salah, tapi jangan pergi ya."

"Aku harus ke rumah bunda."

"Gue nggak ngijinin, kita bicarain ini dulu ya," ucap Pria itu masih dengan memeluk istrinya.

Ayla melepas paksa pelukan suaminya, sedikit terkejut melihat mata Calvin yang berkaca kaca.

"Kamu nangis?" tanya Ayla.

Bukanya menjawab Calvin justru mengalihkan pandanganya, tak mau Ayla melihat matanya yang kini berair.

"Jangan pergi please," Calvin mengenggam tangan Ayla sambil menunduk.

Ayla tertegun, sudah cukup ia memberi pelajaran pada suaminya ini. Karena sepertinya Calvin sudah menyesali perbuatanya. Ayla melepas genggaman tangan Calvin beralih menangkup pipi suaminya itu.

"Bunda sakit, aku harus kesana sekarang," ucapnya lembut.

Calvin mengerjabkan matanya pelan. Hah? Jadi dirinya tadi ngapain? Lagi-lagi pria itu harus merutuki kebodohan dirinya sendiri.

"Bunda sakit?" tanya Calvin memastikan.

Ayla mengangguk, membuat Calvin bernafas lega. Ternyata istrinya tidak berniat meninggalkan dirinya.

"Tapi kenapa harus bawa tas segala?" tanya Calvin menunjuk tas di tangan Ayla.

"Aku bakal nginep disana sampai bunda sembuh, boleh ya," ucap Ayla meminta ijin.

Calvin memaksakan senyumnya lalu mengangguk. Padahal dalam hati dirinya sedikit keberatan. Jika Ayla menginap di rumah orang tuanya, lalu bagaimana nasibnya disini?

"Gue anter ya," Calvin mengusap pipi istrinya dan diangguki oleh Ayla.

***


Kini keduanya sudah berada di depan rumah orang tua Ayla. Calvin hanya memakai kaos polos berwarna hitam dan celana diatas lututnya, begitu saja dirinya sudah terlihat sangat tampan.

"Assalamu'alaikum," Ayla mengetuk pintu di depannya.

"Wa'alaikumussalam," jawab seseorang dari dalam.

My Sweet Calvin [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang