Part 13

28 7 1
                                    

Budayakan Vote baik sebelum maupun sesudah baca part ini⚠
Jangan lupa komentarnya sayy😙
Tandai Typo✔

Para Phoenix kembali
.
.
.
Sama-sama makan nasi kan? So buat apa takut? Takut itu sama tuhan, inget sama TUHAN!!

****

"TAPP...TAPP...TAPP..."

Aretha menuruni tangga dengan terburu-buru dan langsung berlari ke arah meja makan meraih satu buah roti yang sudah di siapkan oleh mamanya.

"Ini ga ada yang bangunin gue gitu?" omelnya entah pada siapa.

Lagi-lagi dirinya terlambat, jam di dinding menunjukan pukul 06.35, itu berarti waktu yang dimiliki Aretha hanya 15 menit lagi.

Salahkan saja Aretha yang tertidur kembali selepas melaksanakan hukumannya tadi.

"UNCLE JECKK!!!" Teriak Aretha kepalang kesal dan juga pasrah pada nasip.

Seorang pria dengan perawakan tinggi dan tegap menghampirinya dengan terburu-buru. Dia Jack kepala penjaga yang di panggil Aretha.

"Aduh nona, nona kenapa? Ada apa hm?" tanya Jack dengan wajah panik.

Aretha yang tengah berjongkok pun mengadahkan pandanganya dan menatap kesal Jack." Aaaa, uncle kenapa ga bangunin Retha sih?"

Mendengar pertanyaan nonanya, Jack langsung mendatarkan wajahnya. "Nyonya sudah memanggil nona, terus setelah itu nyonya juga menyuruh saya untuk membangunkan nona, tapi nona dari sononya kan emang udah kebo yah susah lah" jawab Jack santai.

Mendengar jawaban Jack yang terlampau santai membuat Aretha mendelik menatap Jack penuh permusuhan.

"Jika nona masih diam maka nona bisa terlambat." seru Jack lalu pergi begitu saja.

Terkesan tidak sopan tapi itu di sengaja. Di antara banyaknya para penjaga keamanan di rumah Aretha, Jack adalah salah satu dari para penjaga itu yang hobby-nya mengusili Aretha dan membuat Aretha kesal.

"UNCLE JAAACKK!!!! ISH NYEBELIN BANGET SIH!"

Jack meringis, dengan spontan menutup kedua telinganya yang berdengung.

"Mending nona sekolah." celetuk seorang pria yang berdiri di ambang pintu.

Aretha membelakkan matanya," Uncle Will? Kapan tiba?" tanya Aretha heran.

"Tadi malam." jawabnya singkat.

"Ken-"

"Sudah, ayok sekolah." potong Jack lalu menarik tas Aretha.

"Ish, uncle Jack lepasin. Huaaaaaaaaa uncle Will tolongin" rengek Aretha yang diseret begitu saja oleh Jack.

Will itu adalah nama panggilan dari Aretha untuk seorang William. William adalah pengawal pribadi Aretha, ia ditugaskan memantau gerak-gerik Aretha tanpa membuat Aretha tertekan.

"AAAAAA, UNCLE JACK SEPATU ARETHAAAAAA!!!"

William menghela nafas gusar. William dan Madlan adalah orang yang sama, sama-sama di buat pusing oleh satu pelaku yang sama dan satu lagi berbeda. Jika Madlan di buat pusing oleh Aretha dan Buana maka William juga merasakan hal yang sama bedanya yaitu ia di buat pusing oleh Aretha dan Jack.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARKANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang