EMPAT BELAS

63K 3.9K 101
                                    

Tinggalkan jejak ya, bestie<3!!!

Komen setiap paragraf sabi? Sabi dong:)

Happy Reading!

***

"Jika boleh aku minta permohonan pada Tuhan, aku akan minta kamu dalam versi yang baik. Tidak kasar, yang nantinya akan membuat mental ku terluka"

-Alea Puteri

"Sesusah apapun itu. Gue akan mencoba nerima Lo perlahan. Memang butuh waktu lama, tapi bantu gue supaya waktu itu terasa menjadi singkat dengan berjuang bersama-sama"

-Gabriel Nicholas

***

Prang!

Gadis itu melemparkan handphone seorang laki-laki yang kini berada di hadapannya. Semua orang yang berada didalam cafe itu terlihat memerhatikan mereka.

"Jangan sembarangan ya lo ngasih gue gambar murahan kaya gitu! Editan kaya gitu," ujar gadis itu marah.

Lelaki dihadapan nya tersenyum miring. "Lo pikir, di mana ada editan yang kaya gitu?"

"Gue gak percaya!" tekan gadis masih kekeh pada pendirian nya.

"Perlu gue buktiin lagi, hm?" tanya si lelaki itu.

Gadis itu diam sejenak. "Gue minta bukti lain, selain foto gak jelas itu."

Laki laki itu mengangguk kan kepalanya. "Oke. Gue rasa bukti yang ini bisa buat lo percaya." Lelaki itu mengeluarkan ipad dari dalam tas yang ia bawa. Kemudian ia membuka sebuah galery dan menekan salah satu video. Ia memutar video yang ada di galery ipad itu. Gadis di hadapannya langsung menegang saat melihat isi video tersebut. Wajahnya terlihat memerah menahan emosi yang siap meledak.

"Gimana? Masih kurang percaya, cantik?" tanya laki laki itu setelah ia memasukan lagi ipad nya.

Gadis di hadapannya masih diam. Ia mengepalkan tangannya. "Dari mana lo tau semua itu?" tanya gadis itu.

"Lo gak perlu tau dari mana semuanya, yang penting sekarang lo harus tau, kalo orang yang lo pilih selama ini berkhianat di belakang lo," jawabnya tenang.

"Sial. Gue gak terima! Gue harus bales cewek itu," ujar gadis itu sembari beranjak hendak meninggalkan lelaki dihadapan nya.

Lelaki itu mencekal lengan gadis tersebut. "Mau kemana? Lo mau labrak mereka? Dan nanti ngebiarin mereka berkhianat lebih terang-terangan?"

Gadis itu duduk kembali saat laki laki yang tadi mencekal lengannya, seolah mengetahui niat gadis itu.  Benar juga apa kata lelaki itu.

"Duduk dulu, lo gak perlu emosi gitu. Gue ada penawaran menarik buat hancurin mereka," kata laki laki itu tersenyum miring.

"Maksud lo apa?" tanya gadis itu susah payah menahan emosinya.

"Kita bisa kerja sama buat hancurin mereka. Karena gue yakin, setelah lo liat video tadi lo udah naruh benci sama mereka. Gimana?" tawar lelaki itu.

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang