19. 〣 PUTRI PARIWISATA 〣

94.1K 9.8K 917
                                    

♡Happy Reading♡

Suara lenguhan yang terganggu akibat pantulan cahaya dari tirai yang disingkap ke samping, serta jendela kaca di buka, membuat cahaya ultra violet memasuki ruangan serba putih itu.

William mendekat menjauhi jendela, memperbaiki selimut milik seorang gadis yang sedang bergerak gelisah dengan mata tertutup, hingga sebatas leher.

Pria paruh baya itu mendekat pada seorang lelaki yang sudah tertidur pulas di atas sofa, dengan tubuh terlentang dan tangan kanan ia gunakan untuk menutup matanya.

"Nak, bangun. Apa kamu tidak ingin ke sekolah, ini sudah pagi", ujar William sambil menepuk pundak sang pemilik yang tak lain, Alaric sendiri.

Alaric mengerjap sambil menyesuaikan cahaya matahari yang langsung masuk ke dalam indera penglihatannya.

Lelaki itu langsung duduk dengan cepat.

"Nggak usah Om, saya akan temani Rexanne hari ini. Om bisa pulang", ujar Alaric dengan sopan.

"Baiklah kalau begitu, kabarin saya jika Rexanne sudah siuman. Kebetulan pagi ini saya ada pertemuan dengan beberapa investor. Terimakasih sebelumnya, Om permisi dulu", ujar William yamg kemudian berlalu dari sana.

Alaric langsung bergegas ke kamar mandi, membasuh wajahnya dengan air yang terasa dingin, menyentuh permukaan wajahnya, membuat ia merasakaan segar kembali di pagi ini.

Saat ia membuka pintu, lelaki itu langsung mundur beberapa langkah saat wajah Rexanne yang berantakan berdiri di depannya.

Gadis itu langsung mendorong tubuh Alaric ke samping, lalu menerobos masuk menuju wastafel, kemudian membasuh wajahnya. Setelah itu, gadis itu memperbaiki rambutnya yang seperti sarang burung.

Saat akan berbalik, gadis itu menabrak sudut tong sampah. Rexanne tersenyum lebar sambil menatap Alaric yang mengangkat alisnya, sedang bersender di daun pintu.

"HUAAAA SAKITTT ANJING KAU SIALANNNNNN!!!!!",

Alaric memejamkan matanya saat suara menggelar Rexanne, menyerang telinga sucinya.

Lelaki itu langsung mendekat pada Rexanne yang berjongkok sambil memegang perutnya. Alaric melepaskan tangan Rexanne yang memegang perutnya, lelaki itu langsung mengangkat tubuh gadis itu dengan cepat.

"LO MAU MATI? NGAPAIN BERANJAK DARI BRANKAR!", ujar Alaric dengan geram, ia langsung membaringkan tubuh gadis itu dengan kasar.

"Pelan-pelan, sakit tau", ujar Rexanne dengan bibir mengerucut, gadis itu sedang menahan rasa ngilu.

Rexanne menyikap sedikit baju pasiennya, detik berikutnya gadis itu melotot.

"PERUT GUE KENAPA JELEK GINI?! LO APAIN GU-"

Rexanne menatap sinis Alaric yang membengkap mulutnya, gadis itu menggeram tak suka dengan hati mengumpat apa saja nama-nama binatang tak bersalah.

"Suara lo nggak bisa dikecilin? Apa perlu potong itu lidah, inget aja lo habis diapain semalam", ujar datar Alaric membuat Rexanne mendengus.

Alaric kemudian melepaskan tangannya kemudian menatap luka perut Rexanne.

"Heh! Mesum ya lo!", ujar Rexanne yang menutup kembali perutnya.

REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin