03. 〣 MEET PAPA 〣

141K 16K 482
                                    

S. E. L. A. M. A. T
☆ MEMBACA ☆


Rexanne menutupi kepalanya dengan bantal saat mendengar gedoran pintu dari luar rumah di pagi minggu yang damai.
"TERKUTUKLAH KAU SIALAN!"pekik Rexanne memunculkan sifat aslinya yang tidak suka diganggu jika sedang tiduran.

Dengan perasaan dongkol, gadis itu menggulingkan tubuhnya yang masih terlilit selimut hangat, hingga terjatuh ke lantai dingin. Rexanne mendengus kemudian pergi ke kamar mandi, di sudut kamar dengan mengesot malas.

Setelah beberapa menit, ia keluar sambil menggosok kepalanya dengan handuk. Rexanne memincingkan mata sinis saat gedoran dari luar masih tidak berhenti sejak tadi.

"BISAKAH KAU DIAM?! TUNGGU SEBENTAR, DASAR BRENGSEK!" umpat Rexanne dengan suara menggelar.

Gadis itu dengan suasana hati tidak baik berjalan dengan cepat ke lantai bawah, membuka pintu dengan kasar.
"APA?!"

Ujar Rexanne pada sekelompok pria berbadan besar dengan baju jas, jangan lupakan wajah sangar itu.
"APA?! KALIAN TIDAK DENGAR! MENGGANGGU TIDURKU SAJA TAU GAK?!" cerosos langsung Rexanne pada mereka.

Mereka menatap satu sama lain dengan mulut terkunci rapat saat mendapatkan tatapan dari mata elang yang tajam. Seseorang yang berdiri paling depan berdehem.

"nona, kami mencari nona Rexanne"ujarnya dengan tenang.

Tubuh Rexanne menegang dengan mata melotot.
'apa jangan-jangan aku sudah bukan ditubuh Rexanne? Apa? kenapa mereka tidak mengenalku?'

Rexanne berdehem kemudian menatap pada salah satu pria botak paling belakang.

"Heh! Kamu, kemari!"ujar Rexanne menunjuk pria itu.

Pria itu segera menghadap padanya
"menunduk!"ujar Rexanne membuat pria itu bingung namun tidak urung, ia pun menunduk.

Rexanne menatap pantulan dirinya pada kepala pria itu. Memegang kedua wajahnya yang masih sama seperti kemarin. Pria-pria di sana melongo melihat sifat bar-bar gadis itu.

"sana"ujar Rexanne saat sudah selesai memastikan dirinya.

"Heh kalian! Saya Rexanne! Apa kalian buta?!"ujar gas Rexanne dengan memelototkan matanya dan tangan berkacak pinggang.

"tapi nona, nona Rexanne tidak berpenampilan seperti anda"ujar pria itu dengan cepat.

"YAK! KALIAN MENYANGKALKU?! HAH! TIDAK KALIAN LIHAT DENGAN TELITI! DIMANA MATA KALIAN?! RABUN?"

Mereka serempak memejamkam mata saat terkena muncratan dari mulut Rexanne yang berteriak keras.
"Nona, maafkan kami. Kami hanya tidak biasa melihat penampilan nona yang untuk pertama kali, tidak memakai riasan wajah" ujar pria itu yang mewakili suara hati dari mereka.

Rexanne kemudian berdehem sambil mengontrol ekpresinya yang kelewatan ganas itu.

"apa urusan kalian sama saya?"ujar Rexanne dengan tenang membuat pria di sana menghela napas sabar melihat sifat Rexanne yang berubah cepat menjadi anggun.

"tuan memanggil anda nona, ada yang ingin beliau sampaikan. Mari nona"ujar pria itu memberikan jalan pada Rexanne.

"Heh! Jangan asal bawa-bawa saya woy. Tuan yang mana? Maksudnya?"ujar Rexanne dengan kesal.

"Tuan William nona"ujar mereka serentak membuat Rexanne terdiam.

"Mari nona"ujar pria itu mempersilahkan Rexanne berjalan menuju mobil hitam mewah yang sudah terparkir di halaman ruangan.

"saya tidak mau! Kalian pikir saya percaya apa?! Siapa tahu kalian mau nyulik saya, ayo ngaku!"ujar Rexanne dengan tegas membuat mereka menatap tenang ke arah gadis itu, walaupun dalam hati sudah gemas ingin meratakan tubuh gadis bar-bar itu.

REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now