Abi Syakirmembulatkan matanya terkejut. "Astagfirullah, kenapa, coba cerita baik-baik sama abi kronologi nya?"

"Ilam bodoh abi, Ilham t3lah menyakiti hati Aisyah."

"Istighfar nak, kamu tenang dulu," kata Abi Syakir berusaha menenangkan Gus Ilham yang sudah kacau.

"Abi..."

Gus Ilham menceritakan semuanya kepada Abinya. Mendengar cerita dari anaknya itu, membuat abi Syakir naik pitam.

PLAKKKK!

Tamparan keras kembali dilayangkan pada Gus Ilham dari abi Syakir. Rasa sakit, malu, kesal, dan marah menjadi satu, setelah mendengar semua penjelasan kejujuran Gus Ilham.

Abi syakir menarik kerah baju Gus Ilham yang sudah tersungkur di lantai akibat tamparan dasyat.

"Kurang ajar kamu Ilham! Siapa yang mengajarkan kamu kasar kepada istri mu hah?"

BUGH!

Abi Syakir kembali melayangkan pukulan pada wajah Gus Ilham. Sedangkan sang empu hanya diam tak mampu melawan ataupun menghindari dari pukulan sambil menahan rasa perih pada sudut bibirnya.

"Ini mulut iblis!"

BUGH

BUGH

BUGH

Kembali dilayangkan tiga pukulan keras pada bibir Gus Ilham hingga mengeluarkan darah.  Gus Ilham terbatuk.

"Ayo Abi, bunuh Ilham. Manusia seperti Ilham memang tidak pantas hidup!"

"Kenapa kamu jadi seperti ini Ilham?" Tanya abi Syakir penuh kekecewaan.

"Abi merasa gagal membesarkan dan mendidik kamu!"

"Sedari kecil sampai kamu sudah menikah, bahkan sampai sudah menikah, apa abi pernah mengajarkan kamu bersikap seperti itu Ilham?"

Abi syakir mendekat ke arah wajah Ilham, satu tangan menangkap kedua sudut bibi anaknya yang sudah berdarah, membuat Gus Ilham meringis kesakitan.  "Aggrhh! Sakit Abi!"

"Buka mata kamu dan tatap mata abi."

"Apa pernah Abi membentak ummi kamu? Apa Abi pernah mengatainya dengan kata kasar? Apa kamu pernah liat Abi mengangkat tangan kepada Ummi kamu hah? Dari mana kamu mendapat contoh buruk itu?"

"Saya memang tidak berguna, Tolong bunuh saja pria brengsek ini Abi!" Mohon Gus Ilham yang masih menangis.

"BERDIRI!" perintah Abi Syakir keras.

Dengan susah payah Ilham, Berdiri menghadap Abinya.

Abi syakir melangkah mengambil rotan panjang yang kebetulan berada dihadapannya. Ia mengusap rotan tersebut sampai keujung.

Tak!

Tak!

Tak!

Tak ada puasnya, Abi Syakir kembali memberikan cambukkan keras itu pada punggung gus Ilham, membuat pria itu mengepal kuat tangannya menahan rasa sakit itu.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITWhere stories live. Discover now