🔥 ALASKAR - BAGIAN DUA PULUH SATU 🔥

1.3K 151 0
                                    

SEBELUM BACA BAB INI AKU HARAP KALIAN UDAH TEKAN TOMBOL BINTANG/VOTE TERLEBIH DAHULU SUPAYA AKU MAKIN SEMANGAT NIH HEHEHE JANGAN LUPA KOMEN DI SETIAP PARAGRAF NYA.

DAN AKU GAK LUPA, TERIMAKASIH BANYAK SUDAH MELUANGKAN WAKTU MEMBACA KARYAKU.

YANG LAGI SAKIT, SEMOGA CEPAT SEMBUH BIAR AKTIVITAS LAGI SEPERTI SEMULA.

YANG LAGI SEDIH, PUTUS SAMA PACAR, DI GHOSTING DLL JANGAN SEDIH! KAMU PASTI BISA MELEWATI NYA.

TERAKHIR, SELAMAT MEMBACA SAYANG KU 🧡

ALASKAR – DUA PULUH SATU

Juna memutar tubuhnya tatkala seorang laki-laki sudah berdiri di ambang pintu. Alaskar berdiri dengan tegapnya. Kedua tanganya sudah mengepal erat. Samar-samar iris matanya mengkilat berwarna merah, akan tetapi karena redupnya cahaya, perubahan warna iris matanya tak begitu terlihat jelas.

“Sudah gue duga lo bakalan datang,” Ujar Juna angkuh dengan kedua tangannya yang masuk kedalam saku celana. Laki-laki yang berada di hadapan nya nampak menahan amarah.

“Di mana, Nabila?!” Serunya, Juna mengulas senyum meremehkan. Beberapa saat ia diam, lalu melangkah ke sudut ruangan dan menarik kain hitam yang menunjukan Nabila terikat di kursi dengan mulut tersumpal oleh kain.

Alaskar yang melihatnya membulatkan mata. Ia berlari mendekat, akan tetapi Juna lebih dulu merongoh saku celananya lalu berdiri di belakang tubuh Nabila. Ia menempelkan pisau di leher Nabila. Gadis yang saat ini tidak bisa menangis.

“Gak usah buru-buru,” Ucap Juna rendah, “Atau pacar lo ini bakalan mati di tangan gue atau gue sama Nabila mati karena lo.” Lanjutnya, Juna tersenyum ke arah Alaskar seperti psikopat gila. “Romantis banget kita ya, sayang?” Tanyanya pada Nabila, Juna meletakan dagu nya di bahu Nabila. Kurang ajar, Alaskar tak akan biarkan orang gila itu hidup.

Alaskar diam dengan pandangan tajam menatap Juna. Ia melirik Nabila yang sudah menatapnya nanar. Ada perasaan sakit dalam hatinya. Ia tidak ingin kejadian dahulu terjadi kembali kepada orang yang ia sayangi.

“Mundur,” Titah Juna. Alaskar menuruti, ia mundur beberapa langkah walaupun hatinya bilang ia harus maju dan segera membebaskan Nabila.

Setelah Alaskar kembali ketempat semula, Juna mendekat beberapa langkah. Ia menatap tajam laki-laki di hadapannya.

“siapa lo sebenarnya?” Tanya Juna. “Gimana? Cerdik banget kan, Gue?”

“Sialan!” Umpat Alaskar pelan.

Kini Alaskar paham, Juna memanfaatkan Nabila untuk memancing dirinya. Sungguh Alaskar tidak pernah terpikirkan hal itu sebelumnya. Entah kenapa ia merasa sedang di permainkan, seperti orang bodoh.

“Lo gak mau jawab pertanyaan gue? Baiklah!” Juna mendekat ke arah Nabila dan tanpa banyak tanya ia menggores tangan Nabila menggunakan pisau. Darah segar keluar begitu saja. Gadis itu meringis tertahan, cukup perih, air matanya terus membasahi pipi.

Alaskar memejamkan mata, aroma darah Nabila begitu manis baginya itu terus menusuk indera penciuman. Dadanya  bergemuruh hebat, kepalanya terasa berat secara tiba-tiba. Kerongkongannya terasa kering. Juna sialan ternyata dia sengaja menjebaknya!

Alaskar membuka mata, matanya berkilat merah menatap darah yang keluar dari tangan Nabila. Alaskar berperang dengan dirinya sendiri. Pikiran nya menyuruhnya untuk menerkam Nabila, tapi hatinya bilang ia harus menahan nya.

“A-Annatasha?” Alaskar menangkup wajah pacarnya itu yang sudah pucat. “B-Bangun lah,” Ujarnya menangis, ditambah Intonasi nada suaranya bergetar semakin menambah kesan sakit.

Alaskar, Do You Like Blood? (ENDING)Where stories live. Discover now