🔥 ALASKAR - BAGIAN SEMBILAN 🔥

2.2K 230 6
                                    

Sebelum baca bab ini aku harap kalian sudah tekan vote/bintang terlebih dahulu. Dan jangan lupa share cerita ini ke teman-teman kalian ya semakin banyak yang rame semakin semangat aku ngelanjutin nya.

Yang belum follow akun wattpad aku yuk follow, aku orang nya gak gigit kok hahha..

Selamat membaca sayang sayang ku 🧡🧡

Selamat membaca sayang sayang ku 🧡🧡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ALASKAR – SEMBILAN

Nabila akhirnya sampai di rumah nya dengan selamat. Tiba di ruangan tengah, Ayah nya sedang duduk sembari melipat kedua tangan nya di dada dan kalian harus tahu ekspresi wajah Fadil seperti apa, yup Nabila kayak nya akan mendapat masalah besar malam ini.

“Dari mana saja kamu?” Tanya Fadil seraya menatap Nabila tajam. “Lupa waktu kamu, Kamu hari ini ketahuan bolos lagi sama saya!” Sambung nya dengan nada tinggi.

“Aku tadi habis dari rumah tem—“

Plak!

Satu tamparan keras mendarat ke arah pipi manis Nabila. Amarah Fadil tak terkontrol karena kemarahan yang di sebabkan anak kandung nya sendiri. Tetapi Nabila belum mengatakan penjelasan kepada sang ayah. Mau bagaimana ngejelasin nya kalau sudah dapat tamparan mendadak.

“Anak kurang ajar kamu! Saya sudah bilang fokus utama kamu adalah belajar dan belajar! Kamu lupa anak di luar sana ingin di sekolahkan sementara orang tua mereka tak sanggup membayar sekolah nya terus mereka berakhir seperti apa? Kamu ingin tahu? Mereka jadi gelandangan!” Fadil tak segan-segan menoyor kepala Nabila. Sungguh kejam.

“Kamu ingin seperti mereka? HAH!” Teriak Fadil. Nabila terisak, Ia tak tahu apa yang bisa dikatakan pada ayah nya. Ia cukup sakit hati dengan ayah nya. Nabila pikir semua akan baik-baik saja setelah Fadil meninggalkan selingkuhan nya. tapi Fadil malah meluapkan amarah tersebut ke Nabila dan Ibunya. Ayah macam apa itu yang tega menghianati keluarga nya!

“T-tidak mau P-pah!” Jawab Nabila terbata-bata. Air mata yang lolos dari mata Nabila sebagai kekecewaan ia pada sang Ayah.

“Kenapa Kamu tidak dengerin ayah!” Bentak Fadil sampai Nabila pun memejamkan mata karena takut tatapan amarah ayah nya. Nabila takut!

“Nab...” Bibir nya bergetar, air matanya lolos kembali. “Nabila minta maaf, Nabila yang salah.” Isak nya.

“Kamu mau sampai kapan tidak dengerin perkataan saya. Kemauan saya, ini juga demi siapa! Buat kamu! Saya kerja keras buat siapa! Buat kamu! Buat Ibumu juga yang sekarang lagi sakit-sakitan sampai saya muak lihat muka Ibumu terbaring di rumah sakit.“ Nabila rasa ini sudah keterlaluan.

“SUDAH PAH! CUKUP! NABILA TIDAK TAHAN LAGI DENGAN SEMUA INI!” Jerit Nabila muak atas tingkah ucapan Fadil melebihi batas.

“Kamu jangan jadi anak kurang ajar ya! Saya tidak mengajarimu tidak sopan ke orang tuamu ya!” Tegur Fadil tak terima.

Alaskar, Do You Like Blood? (ENDING)Where stories live. Discover now