"Tidak usah." Tolak Gus Ilham.

Aisyah memutuskan untuk diam dan tidak bertanya lagi. Suasana rumah mendadak hening.  Aisyah masih diam ditempatnya menatap suaminya yang terlihat begitu lelah.

"Aisyah mau ngomong" sahut Aisyah.

"Hm."

"Nanti malam ada nonton bareng di lapangan pesantren ya?"

"Hm,"

"Aisyah boleh ikut nggak Gus?" Tanya Aisyah lembut.

Mendengar penuturan dari Aisyah itu sontak saja Gus Ilham membuka matanya langsung menatap Aisyah.

"Lupa ya dengan status kamu sebagai santri dalam pengawasan? Aktifitas kamu dibatasi,"

"Tapikan Aisyah juga santri disini, jadi-"

"Saya tidak mengizinkan,"

Aisyah akhirnya terdiam, tidak lagi membantah ucapan suaminya itu.

"Maaf Gus Ilham," ucap Aisyah sebelum pergi.

***

Malam pun tiba, Gus Ilham sudah bersiap mengenakan pakaian santai untuk acara nonton bareng di lapangan pesantren.

Gus Ilham menata rambutnya di depan cermin sedangkan Aisyah baru saja masuk ke dalam kamarnya melihat suaminya yang sudah rapi.

Aisyah melirik ke arah lemari, dimana baju yang sudah ia seterika masih saja tergantung  disana.  Padahal Aisyah sengaja menyiapkan untuk suaminya.

"Loh, kok pakai baju lain Gus, ini Aisyah sudah siapin loh,'

"Saya nyaman pakai yang ini," Ujarnya tak beralih pada cermin.

Aisyah mengangguk, "Gus Ilham mau pergi ke nonton bareng di lapangan pesantren?"

"Hm,"

Aisyah melangkah mendekat  suaminya, kemudian menyerahkan jaket milik Gus Ilham itu. "Ini jaket nya."

Gus Ilham menerima, laku memakainya. Tatapan Aisyah sendiri tak lepas dari sang suami.

"Aisyah boleh ikut nggak?" Tanya Aisyah lagi, dan dibalas geleganga oleh Gus Ilham.

"Saya berangkat dulu, Assalamualaikum,"

Aisyah mengangguk. "Waalaikumsalam, Hati-hati bawa motornya Gus. Oh ya jaketnya–" ucapan Aisyah terhenti tak kala Gus Ilham sudah hilang dari balik pintu.

Aisyah menghela nafas, suasana rumah kembali sunyi, tak ada yang bisa ia buat selain tidur.  Namun matanya belum bisa tertidur.

Aisyah melangkah ke arah balkon kamarnya,  niatnya melihat lapangan pesantren,  Aisyah berfokus pada suaminya.

"Dadah Gus Ilham!" Aisyah Melambaikan tangan kepada Gus Ilham yang beranjak pergi

Gus Ilham berbalik menatap sang istri yang berada diatas balkon. Aisyah terseyum lebar saat Gus Ilham mengangkat sebelah tangannya membalas sapaan nya.

Setelah itu, Gus Ilham pun berbalik badan kemudian melangkah pergi.

Sepeninggalan Gus Ilham, Aisyah kembali merenung menatap lampu sorot di lapangan pesantren begitu terang.

"Lampunya cantik." gumam Aisyah.

****

Gus Ilham baru saja tiba di lapangan pesantren.  Nampak suasana begitu ramai dan terang. Acara nobar atau nonton bareng ini, diadakan untuk para santri yang sebentar lagi mengikuti ujian akhir semester.  Namun nonton bareng ini dimeriahkan oleh seluruh santri yang ada.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITWhere stories live. Discover now