.

.

.

Selama (Y/n) berjalan keluar dari mansion kupu-kupu. Ia tak menjumpai siapapun. Tidak ada lagi, kisatsutai yg bertugas untuk patroli. Ataupun burung gagak yg terbang berseliweran untuk mencari iblis.

Hingga akhirnya, ia terhenti.

Langkahnya terhenti tepat pada pohon sakura yg bermekaran dengan indah. Bunga-bunganya jatuh begitu angin menyentuh mereka.

Rambut (H/C) nya yg tergerai juga ikut melambai-lambai.

" Sejuknya... "

Gadis itu terkekeh.

" Sepertinya, ini tempat yg tepat untuk menunggu. "

Ia pun duduk bersandar pada pohon besar nan gagah tersebut. Badannya terasa lemas, ia juga mengantuk.

Tiba-tiba saja, sekelebat memori memasuki pikirannya.

" Kita akan kesini lagi. Kita akan pergi kesini bersama dengan semua orang! Tidak ada satupun yg teringgal! Kita bersama, tertawa, menikmati, pemandangan menakjubkan ini, dibawah pohon sakura yg indah. Tanpa perlu memikirkan hal lainnya. Hari itu akan datang, pasti! Tanpa perlu ada yg berkoban lagi... " 

Liquid bening jatuh begitu saja. Ia menggigit bibirnya.

" Maaf... Maaf Tanjiro... Maaf semuanya... Maaf, aku tak dapat menepatinya... Aku... hiks... "

Disaat gadis itu sibuk mengusap air matanya yg terus berjatuhan. Disitulah seseorang menampakkan dirinya dengan nafas yg tersenggal-senggal, seolah telah berlari jauh hanya demi mencari dirinya.

.

.

.

Sesaat sebelumnya.

Pemuda berambut merah yg tengah berbincang dengan adiknya itu tertawa kecil, kala Zenitsu yg terpesona dengan kecantikan Nezuko yg telah berubah menjadi manusia. 

" Syukurlah, semuanya baik-baik saja! Saat aku sampai di lokasi, para kakushi menangis tersedu-sedu. " Ujar Nezuko yg duduk di samping ranjang Tanjiro.

" Aku juga tidak begitu mengerti. Yang kutahu, saat itu aku seperti pingsan... " Balas Zenitsu.

" Dan mereka bilang seharusnya kita sudah mati! Kurang ajar banget! " Bocah berambut kuning itu mendengus.

" Tapi pada saat itu, memang harusnya kita sudah mati. Aku ingat betul, saat badan Sanemi-san terbe-- "

" STOP! AKU GAK MAU MENDENGARNYA! " Pekik Zenitsu seraya menutup telinganya.

Tak lama kemudian, Inosuke muncul dengan cara memecahkan jendela.

" NYAHAHAHA! INOSUKE-SAMA TELAH KEMBALI! "

Disusul dengan Aoi dan gadis kupu-kupu. Kanao pun ikut datang dengan balutan pada kedua tangannya.

" Kanao! Bagaimana kabarmu? " Tanya Tanjiro.

" Ya, aku sudah membaik. Tidak ada luka serius. " 

Tanjiro tersenyum, " Syukurlah! "

Tak lama kemudian, disusul kedatangan Giyuu, Uzui, hingga para seluruh pilar. Dengan beberapa kakushi dan penempa pedang yg ingin menjenguk Tanjiro.

" Tapi jujur saja, aku tak menyangka bahwa bocah itu berubah menjadi iblis. Tapi sebuah keberuntungan pula dia dapat berubah menjadi manusia. Seperti yg diharapkan dari ramuan Kochou! " Uzui tertawa penuh kemenangan.

Kimetsu No Yaiba : In Another WorldWhere stories live. Discover now