E M P A T P U L U H S E M B I L A N

2.5K 243 17
                                    

"Ghava apa yg kau perbuat pada adikmu?"tanya Edward dengan penuh penekanan

"Aku tidak memiliki adik" ucapnya datar

Edward menghela nafasnya"ikut dengan ku" Edward menarik tangan ghava untuk menemui jio

"Minta maaf padanya" ucap edward

"Aku tidak salah Daddy, dan aku tidak akan meminta maaf pada siapapun" ucap bocah itu lalu pergi dari kamar orngtuanya

Raina menatap sedih kepergiannya, air matanya tidak bisa di bendung lagi. Seperti nya apa yg dia pikirkan selama ini benar, jika ghava membenci jio

"Edward, jagalah jio. Aku akan melihat ghava" ucap wanita itu

Di kamar kedua putranya, Raina melihat ghava yg Tengah menangis sambil memeluk lututnya, sedangkan Ghavi hanya santai menikmati snacks yg di ambilnya di minimarket yg ada di mansion

"Ghava"  panggil Raina

Ghava mendongak, bocah itu langsung memeluk sang mommy "mommy, kau dan Daddy Lebih menyayangi anak itu, aku tidak suka. Aku membencinya, aku tidak ingin melihatnya hiks" Raina mengusap air matanya

"Jangan bilang seperti itu Ghava, jika kau membencinya sama saja kau membenciku" ghava Menggeleng

"I hate it but don't hate you" ucap bocah itu

"Boy, kau tau? Dia anakku. Dia adikmu, maafkan mommy jika membuat mu seperti ini" ghava menggeleng lagi, bocah itu menghapus air mata Raina lalu mengecup hidung sang mommy

"Don't cry, I don't turn you on" ucap ghava yg ikut sedih

****

Hari ini Raina dan Edward tengah menghadiri konferensi pers. Tapi yg membuat Raina gelisah adalah jio, bocah itu berada di kamar hotel bersama ghavi dan ghava

"Mrs alinsky apa benar kau memiliki anak dengan Pria di masalalu mu?"

Edward menatap Raina yg sedari tadi melamun"jangan menanyakan itu jika perusahaan mu tidak ingin di tuntut" ujar edward

"Maafkan kami Mr alinsky"

"Arlo, akhiri pers ini. Sepertinya Raina tidak nyaman" ucap Edward pada arlo

"Baik"

Edward menggenggam tangan istrinya"ayo kembali ke kamar" ujar pria itu

Raina tersadar lalu mengangguk, saat mereka akan memasuki kamar. Terdengar suara pecahan kaca yg membuat kedua orang itu terkejut

"Edward"

Edward langsung membuka pintu nya, bertapa terkejutnya Raina dan Edward saat melihat keadaan kamar ini, ditambah banyak bercak darah

"Ghava, apa yg kau lakukan?!" Bentak Edward

Ghava menoleh, bocah itu langsung menjauhi jio. Raina berlari menghampiri jio yg terlihat sangat lemah"Ghava, kau lupa?" Lirih Raina

"Daddy Tolong huaaa" terdengar suara teriakan ghavi dari dalam kamar mandi

Edward langsung membuka pintu kamar mandi, dia terkejut melihat baju ghavi yg basah kuyup, Edward mengusap wajahnya kasar "apa aku pernah mengajarkan mu seperti itu ghava?" Tanya edward dingin

"Kau ingin membunuhnya? Jika kau membunuhnya apa kau yakin akan bertemu dengan mommy mu lagi?" Ucap edward

"Mommy tidak boleh pergi" balas ghava

CRUSH <END>Where stories live. Discover now