Alea tersentak kaget "I-iya Bas .... "

Setelah itu mereka pergi menuju sekolah.

***

Di sisi lain, Gabriel baru saja sampai di depan rumah Felly.

"Sayanggg!!!" Felly manja dan langsung memeluk Gabriel.

Gabriel langsung membalas pelukan Felly. "Kenapa, hm?" tanya Gabriel yang melihat Felly begitu excited.

"Makasih ya, kemarin udah beliin aku tas Dior," ujar Felly dalam pelukan Gabriel.

Gabriel mengangguk sambil mengelus sayang rambut Felly. "Sama-sama, kamu seneng?" tanyanya balik pada perempuan yang ia peluk.

Felly mengangguk dalam dekapan Gabriel. "Of course. Tapi, kenapa kemarin kamu nggak ikut aku belanja juga?" kata Felly terus bertanya.

Gabriel di buat bingung seketika. "A-anu ... Itu Yang .... " Gabriel bingung harus mencari alasan apa.

"Kok  gugup, sayang?" Felly melihat wajah Gabriel.

Sedangkan Gabriel masih memikirkan alasan apa yang baik untuk diberikan pada kekasihnya ini.

"Sayang, hei?" Felly memegang rahang tegas Gabriel. "Kenapa? Ada masalah?"

"Ah, Oh, Itu --- oh iya, kemarin aku nganter Grey ke rumah nenek, katanya dia pengen main tapi harus sama aku." akhirnya Gabriel berujar bohong.

Felly melihat wajah Gabriel seksama. "Bener? Nggak ada yang kamu tutupin dari aku, kan?"

Gabriel seketika menegang dan langsung menormalkan kembali raut wajahnya. "Nggak ada, kok. Aku nggak ada masalah, bbaby," ujarnya balik mengelus pipi Felly.

Felly mengangguk percaya. Tidak mungkin Gabriel bohong, kan? Monolognya dalam hati.

"Ya udah yu, berangkat." Gabriel lalu memakaikan helm pada Felly.

Felly mengangguk. "Ayo, sayang."

Akhirnya Gabriel dan kekasihnya pergi menuju sekolah mereka.

***

Kini Alea beserta ke-empat sahabat Gabriel sampai di parkiran selolah.

"What? Itu si kampungan ngapain naik motor bareng anak Cruel Gang?"

"Pasti jual diri sampe inti Cruel Gang mau ajak dia!"

"Sampah banget anjir,"

"Cantik sih, tapi sayang, murahan,"

Alea terdiam mendengar ocehan anak-anak perempuan yang melihat ia naik motor bersama Baska, salah satu inti Cruel Gang.

Baska yang mendengar itu geram.

"Bacot lo semua pada," ujar Baska dengan kencang.

"Kalo sirik sini, anying. Jangan pada bacot doang lo pada!" kini Elvin ikut bicara.

Alea semakin tidak enak karena Baska dan Elvin membalas ocehan tadi. "Udah ya, Bas, Vin. A-aku gapapa, kok," ujar Alea mencoba biasa saja.

"Gak bisa didiemin orang kaya gitu tuh, Lea. Yang ada pada ngelunjak," kata Gavin melirik sekumpulan orang yang ngoceh tadi. "Pergi gak lo? Mau kita bantai, Hah!" katanya menakut-nakuti.

Seketika para cewek itu langsung pergi menjauh dari jangakaun ke empat inti Cruel Gang.

Tak lama terdengar kembali suara motor yang baru datang. Gabriel, ia bersama dengan Felly. Kekasihnya.

Ada sedikit rasa sesak di hati Alea melihat itu.

Dan tak lama pula ada tangan yang menutupi matanya.

"Jangan diliatin kalo lo nyesek." seolah tahu apa yang Alea rasakan, Noval berinisiatif menutup mata Alea.

"Gapapa, kok, Val," kata Alea melepaskan tangan Noval dari depan matanya.

"Mending sekarang lo, pergi. Dari pada harus nyesek liatin Gabriel." Noval memberitahu agar Alea tidak semakin sakit hati.

Alea mengangguk. "Makasih ya, Val ...., " lirihnya.

Gavin melihat Alea. "Jangan nangis. Lo harus kuat, buktiin sama Gabriel kalo lo bisa," katanya menyemangati Alea.

Alea tersenyum. "Terimakasih ya, Gav, Bas, Val, Vin. Karena udah ngasih aku tumpangan," ujar Alea berterimakasih.

Mereka semua serempak mengangguk. "Yoi, dah sana ke kelas. Jangan sedih," kata Gavin.

Alea mengangguk lagi dan setelah itu ia pergi menuju kelasnya.

Gabriel yang baru datang di parkiran tak sengaja melihat Alea sedang dikerumuni oleh ke empat sahabatnya.

Dan apa itu? Wajah Alea di pegangi Noval?

"Cih, murahan," ujarnya pelan dengan nada sinis.

"Kenapa, sayang?" tanya Felly yang menyadari Gabriel berbicara.

"Eh ... Nggak sayang, aku cuman mau bilang. Kamu cantik hari ini," ujar nya bohong lagi.

Felly seketika merona. "Kamu bisa aja, sih," ucapnya lalu setelah nya menciun pipi Gabriel.

"Lama-lama si Gabriel gue bantai juga, nih, anjir," celetuk Baska melihat Gabriel di cium oleh Felly. Tak ada yang salah sebenarnya karena Felly pacar Gabriel. Tapi Gabriel kan sudah punya istri.

"Berani emang lo?" celetuk Noval pada Baska.

"Ya kagak lah, anying. Nyari mati itu namanya," ucap Baska.

Mereka tertawa dengan tingkah Baska. "Makanya jangan sok-sok-an bangsat. Yok lah kita ke si bos," ucap Elvin.

Mereka semua menghampiri Gabriel. "Pagi bos. Seneng amat yang abis dicium pacarnya," ucap Gavin ketika sampai.

"Tentu. She's my girlfriend," ujar Gabriel bangga.

"Tapi kenapa tadi Alea lo tinggal?" tanya Elvin setelah Felly pergi.

"Dia ngadu ke kalian?" tanya Gabriel balik bertanya.

"Bukan ngadu, tapi tadi gue sama nih tiga curut ketemu dia lagi jalan," ucap Noval.

"Sialan. Awas aja lo, Alea," geram Gabriel.

"Bukan salah dia bos. Seharusnya lo nganterin dia dulu ke sekolah, baru jemput pacar lo," ujar Baska.

"Terus ngebiarin Felly telat?" tanya Gabriel menatap Baska.

Baska yang tahu Gabriel emosi karena perkataannya pun hanya mengindikan bahunya acuh. "Yaudah, oke. Lo yang bener, si Alea yang salah."

"Eh tapi boleh juga si Alea gue jadiin pacar," lanjutnya yang membuat Gabriel semakin geram.

"Bangsat lo," ujar Gabriel emosi

Ke empat sahabat Gabriel tertawa.

***

Tbc.

Jangan lupa vote dan komentar ya!

Sengaja hari ini mau double update. Kalian seneng ga?

Mau lanjut?

Ada typo? Tandain aja ya.

Follow akun jambuljarjit

Ig: justsar__

Tiktok: justsar___

See you di part selanjutnya♡

DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete) Where stories live. Discover now