Heptalgiast

149 33 12
                                    

..

"Yeon, ingin kau pergi kemana, pagi-pagi sudah rapih seperti itu?"

Yeonjun mendongak, menatap Ibunya yang sedang membuat sarapan itu dari belakang. Ada sedikit rasa ragu yang menjalar tatkala ia ingin menjawabnya dengan jujur, dan kali ini mungkin Yeonjun akan lebih banyak berbohong pada Ibunya itu.

"Emm, aku ingin menemui Beomgyu." 

"Apa bersama Ryujin juga?" Tanya Yoona kembali.

"Iya, Ibu." Jawab Yeonjun lepas mengikat tali sepatu terakhirnya. Ia berjalan ke arah meja makan dan menunggu Ibunya untuk makan bersama setelah mencuci kedua tangan.

Entahlah, Yeonjun belum pernah seperti ini. Berbohong dengan tanpa beban oleh satu alasan. Hari ini ia punya kejutan kecil untul gadis Hwang. Dan pasal Beomgyu dan Ryujin yang turut serta pergi ke rumah sakit, memang benar adanya. Tapi untuk tujuannya, Yeonjun tidak mau mengatakan yang sebenarnya. Ia takut ini akan menjadi masalah lebih besar jika ia terang-terangan mendatangi Yeji.

Tapi tak melewatkan sesuatu juga, ada hal yang perlu Yeonjun luruskan di sini.

"Ini, makanlah. Ibu membuat ayam kari juga," tutur Yoona sembari duduk di depan Yeonjun. 

"Selamat makan." 

Memang sehari-harinya hanya ada mereka berdua. Tak lupa do'a yang dipimpin Yoona, Yeonjun mulai menyuap beberapa sumpit nasi ke dalam mulutnya. Juga sesekali melirik Yoona yang akhirnya disadari oleh wanita itu.

"Kenapa kau menatap Ibu seperti itu?" 

Yeonjun menghembuskan napasnya perlahan. Meletakkan alat makan, dan kemudian mengeluarkan isi hatinya. "Ada yang ingin aku tanyakan kepada Ibu." 

"Tanya apa memangnya?" Jawab Yoona sesaat sebelum mengunyah kembali makanannya.

"Tentang hari itu. Hari ketika aku menelpon Ibu untuk datang ke rumah sakit saat Yeji pingsan usai lomba waktu lalu." Yeonjun menjedanya, ia ingin melihat respon yang Yoona keluarkan.

Dan benar, wanita itu meletakkan alat makannya setelah Yeonjun berkata sedemikian rupa. Memasang wajah bertanya-tanya dan juga setengah tak suka. "Lalu?" 

"Bibi Eunji– apakah Ibu punya hutang dengannya?" 

Bak tersengat listrik, Yoona terkejut dengan apa yang Yeonjun katakan. Kenapa Yeonjun tiba-tiba bertanya seperti itu padanya? Dari mana Yeonjun tahu hal ini? 

"Kau tahu Kim Jackson?" 

Yeonjun mengernyit, rentenir itu lagi? "kenapa dengan dia? Jangan bilang jika Kim Jackson penyebab Ibu harus berhutang kepada bibi Eunji," tanya Yeonjun penuh selidik.

Yoona menghela napas panjang. Mungkin ini saatnya Yeonjun tahu. "Yeon, ada hal yang perlu kau ketahui."

"Perusahaan Ayahmu itu belum sepenuhnya bangkrut, Kim Jackson menahan kewenangannya atas dasar kepemilikan tanah dan juga saham. Satu-satunya cara untuk merebut kembali hal yang seharusnya menjadi milik kita, adalah membayar sebesar uang yang dia inginkan. Dan sekarang– kita memilikinya kembali, Ibu mau kau yang meneruskannya setelah kau lulus nanti. Itu permintaan terakhir Ayahmu." 

Yeonjun menajamkan kedua alisnya. Mendengar kata hutang membuatnya dipenuhi rasa kesal seketika. "Dan Ibu meminjam berjuta-juta won pada bibi Eunji? Ibu…" 

Yeonjun tak percaya dengan ini semua. Kenapa hanya karena harta milik Ayahnya, semuanya harus dikaitkan dengan pinjam-meminjam? Bahkan Yoona sendiri yang dari dulu mendidik Yeonjun agar tidak terlibat dengan hutang. Tapi kali ini wanita itu sendiri yang melanggar ucapannya.

YOUPHORIA [✔]Where stories live. Discover now