Fear

208 42 44
                                    


..

Ryujin yang malang, tak ada orang rumah sepertinya memang sangat senyap. Apalagi jika kakak dan juga Ayahnya sedang bekerja, gadis itu hanya bisa berbicara pada kucing kesayangannya- Chiko.

Hari sabtu yang sangat membosankan.

"Chiko, aku heran. Kenapa senior Hyunjin selalu tampan ya?"

"Tapi aneh, dia tidak punya pacar. Itu berarti aku bisa kan, jadi pacarnya? hehe.."

"Kenapa aku terlihat menyedihkan?"

Ryujin yang tiba-tiba menjadi galau itu pun memeluk kucing berbulu abu itu erat-erat. "Aaaaa... Chiko, aku harus bagaimana? Aku bosan di rumah dan-"

ting tong...

"Eh? Siapa itu?"

Ya, mau tak mau Ryujin harus bangkit dari tempat ternyamannya demi membuka pintu karena suara bel yang sangat jelas di telinganya. Sembari menggendong Chiko, gadis itu berjalan dengan sedikit tak niat.

cklek...

"Good morning, Mrs. Shin. Hows your day?"

Ryujin yang melihat sosok di depannya ini, hanya menghela napas jengah. Ia mengeluarkan raut datarnya tatkala Beomgyu menyapa dirinya dengan menurunkan setengah kaca mata hitam yang dipakai lelaki itu.

"Dasar tengil, mau apa kau ke sini? Belum sarapan?"

Beomgyu yang sudah biasa itu, hanya tersenyum lebar sembari menggeser tubuh Ryujin dan masuk ke rumah gadis itu layaknya pemilik sendiri.

"Kenapa sepi? Dimana Paman dan kak Renjun?" Tanya Beomgyu berlagak mencari penghuni rumah yang lain.

Ryujin yang menutup pintu setengah malas, akhirnya mendatangi Beomgyu juga di ruang tamu. Rupanya lelaki itu sudah duduk manis di sofa miliknya.

"Mereka bekerja, jika kau lupa." Jawab gadis itu sedikit malas. Ia kembali bersantai sembari mengusap-usap bulu milik Chiko. Dan ya, kucing itu pun sama seperti pemiliknya, malas bergerak.

"Eh, iya juga ya. Kau tidak ada acara hari ini? Tidak pergi dengan Yeji? Atau berlatih menari?"

Ryujin menggeleng pelan. "Aku dan Yeji tidak membuat janji, dia bilang hari ini mau tiduran saja di rumah. Dan untuk latihan menari, entahlah, aku hanya ingin istirahat sebentar. Lagipula belum ada jadwal baru."

Beomgyu hanya mengangguk paham. "Kalau kau, kau tidak berkumpul bersama para lelaki? Bukannya akhir pekan kau, Yeonjun, dan Jungwon ingin pergi ke gym?" Tanya Ryujin kemudian.

"Tidak jadi, Jungwon menemani Ayahnya rapat. Kalau Yeonjun, hmm... aku tidak yakin dia ada acara khusus." Beomgyu sendiri datang ke rumah Ryujin karena bosan jika hanya bermain gitar di rumah.

"Lalu kenapa tidak mengajak Yeonjun saja untuk pergi ke gym? Kalian kan bisa ke gym sendiri tanpa Jungwon." Saran Ryujin.

Tapi hal itu justru membuat Beomgyu mengernyit, "kau berusaha mengusirku ya?" Tanya lelaki itu dengan mata menyipit.

"Enak saja, aku itu Tuan rumah yang baik. Mana mungkin aku mengusirmu." Jawab Ryujin membela dirinya.

"Iya-iya. Emm, aku bosan, bagaimana jika kita mengajak Yeji dan Yeonjun keliling kota saja?" Ajak Beomgyu yang tiba-tiba bangkit dari posisi berdirinya.

"Ini kan hari sabtu, lagipula setiap akhir pekan, jalanan akan ramai dengan berbagai stan makanan. Itu menyenangkan, bukan?"

Agaknya tergiur, Ryujin nampak berpikir. "Emm, tapi ini masih jam 09.20. Lagipula aku belum sarapan." Tutur gadis itu dengan sengaja. Sungguh, ia sedikit malas sekarang.

YOUPHORIA [✔]Where stories live. Discover now