Maze

488 110 94
                                    

..

D-284

Ryujin, Beomgyu, dan Eskrim adalah teman baruku. Mereka lebih menyenangkan dan baik dari yang kukira. Semoga aku bisa bersama mereka selamanya.

-YJ.

"Yeji.. "

tok.. tok..

"Ya, sebentar."

cklek..

"Apa?"

Hyunjin langsung menggerutu ketika mendapat jawaban dari penghuni kamar. "Dasar gadis tidak sopan. Kau melupakan susunya, adikku yang paling cerewet," tuturnya sembari menyerahkan segelas susu coklat pada Yeji.

Gadis itu menerimanya cepat dengan raut biasa saja. Oh sungguh, sepertinya kedatangan Hyunjin sedikit menganggu acara menulis diarynya.

"Kau tidak mengucapkan apapun? Terimakasih misalnya."

Yeji menjawab seadanya. "Terimakasih, sudah sana pergilah. Aku ingin tidur," ucapnya setengah berbohong.

Dengan bibir mencebik, akhirnya Hyunjin mengalah. Ia pikir, mungkin Yeji sedang dalam masa bulanan. Oleh sebab itu gadis Hwang tak ingin ada yang mengganggunya.

"Iya aku pergi. Selamat tidur,"

"Juga," hanya itu yang Hyunjin dapat sebelum benar-benar melihat pintu kamar Yeji tertutup rapat. "Hmm, dia itu benar-benar," ucap lelaki itu seraya memasuki kamarnya sambil menggelengkan kepala.

Sementara itu di kamar Yeji, setelah ia menutup pintunya. Segera dihabiskannya susu coklat kesukaannya itu dalam beberapa tegukan. Pun ia berlaih ke meja belajarnya. Menatap sekilas tulisan yang baru saja ia buat dan menutupnya.

Meletakannya di deret paling ujung barisan novel-novel miliknya. Pun saat ingin menghempaskan dirinya ke kasur kesayangan, tak lupa mengambil satu buku yang akhir-akhir ini ia baca secara berulang.

People who are You Meet in Heaven.

Yah, ia membacanya bukan tanpa alasan. Selama masa-masa dirinya sudah tak menjalani perawatan, Yeji hanya terpikirkan satu hal. Jika ia pergi nanti, siapa yang terlebih dulu ia temui di surga? Tapi pikirannya buyar ketika..

tes..

tes..

"Huh?" Darah? Apa aku mimisan? Ucapnya bertanya dalam hati. Sembari menyeka darah yang keluar dari kedua hidungnya dengan lengannya yang terbalut piyama berwarna biru muda. Kain itu meresapnya dengan cepat.

Ia tak peduli jika piyama itu sudah dipenuhi bercak darah di bagian lengan kanan. Pun dengan buku yang sedang ia baca, tepat di halaman 284 juga darahnya menetes di tengah-tengah lembar itu.

"Ayolah jangan sekarang. Aku belum menyelesaikan novel itu," monolog Yeji pada dirinya sendiri.

Kamar yang kemungkinan besar suaranya tak bisa didengar dari luar itupun seakan lebih membuat Yeji seperti tak dapat meminta pertolongan.

Ia menangani ini sendirian. Dalam keterdiaman malam yang selalu saja sunyi. Tanpa ada suara binatang maupun alunan musik pengantar tidur. Hanya ada suara tarikan tisue yang Yeji lakukan sedari tadi agar darahnya itu berhenti mengalir.

Ya. Ia hanya takut satu hal. Tidak bisa melihat pelangi lagi.

..

SMA Saebom, 16 Juli 2016.

Sekolah itu sedang sibuk-sibuknya hari ini. Mulai dari menghias kelas sampai penataan api unggun di tengah lapangan olahraga untuk goals mereka. Yah, sudah dari beberapa minggu lalu pengumuman yang berisi tentang acara ulang tahun sekolah itu akan diadakan. Tepatnya besok.

YOUPHORIA [✔]Where stories live. Discover now