How to be You

215 49 30
                                    

..

"Aku pulang..."

Begitu suara Sang putra terdengar, Yoona berjalan ke arah pintu begitu saja. Menatap setiap inci pada diri Yeonjun. Memastikan bahwa putranya itu baik-baik saja.

"Ohh... syukurlah kau baik-baik saja, Ibu khawatir karena kau tidak bisa dihubungi."

Dari wajah lega itu, Yeonjun bisa tahu bahwa Sang Ibu sangat menanti kepulangannya. Tapi apa boleh buat, ia sendiri kalang kabut beberapa jam lalu. Tidak memperdulikan ponsel ataupun hal sekitar. Hanya satu hal, menunggu kabar sadarnya Yeji.

"Maaf, Ibu. Ponselku lowbat, dan tadi aku sedang ada di rumah sakit."

Yoona terkejut, "siapa yang sakit?"

"Yeji. Dia pingsan saat di aula," jawab Yeonjun sembari melepas sepatunya yang masih melekat itu.

"Bagaimana keadaannya sekarang? Apakah baik-baik saja?"

Pertanyaan itu. Kalimat tak biasa dari Ibunya akhirnya keluar juga. Bahkan Yeonjun sendiri tak mengira, Sang Ibu yang jarang sekali berkomentar tentang Yeji, kini bertanya keadaan gadis itu pada Yeonjun.

Pun pemuda Choi menoleh saat ia akan pergi ke kamarnya. Menghentikan langkah juga demi mendengar kalimat itu dengan baik.

"Saat aku kembali dia belum sadar. Ku harap Yeji segera sembuh," tuturnya tulus.

Yoona dapat melihat itu dari sorot mata Yeonjun. Ia tak tahu apa yang Yeonjun rasakan, tapi ia dapat mengerti bahwa benang pertemanan mereka tak main-main. Baik dengan Beomgyu, Ryujin, atau Jungwon sekalipun.

Yoona tersenyum hangat sembari mengangguk pelan, "mandi dan istirahatlah. Kau pasti lelah, kan?"

"Iya, Ibu juga harus istirahat yang banyak," balas pemuda Choi.
Tapi ia berbalik arah, kembali menatap Sang Ibu dengan senyum hangatnya.

"Ohiya, Ibu..."

"Kenapa?"

"Terimakasih."

Ya, hanya itu saja yang Yeonjun katakan sebelum melanjutkan langkahnya yang tertunda. Membuat Yoona bertanya-tanya, untuk apa Yeonjun berterimaksih? Pikirnya.

"Terimaksih untuk apa memangnya? Dasar Choi," monolognya sambil menghela napas.

Tapi, ada satu hal yang terus mengganjal di hatinya. Entah sejak kapan, tapi ia tidak tahu apakah ini akan bertahan lama. Perasan aneh yang selalu saja datang setiap kali melihat senyum hangat Yeonjun.

Tentu saja ia menyukainya. Tapi... ia juga takut. Akan satu hal yang membuat senyum itu sirna. Pergi darinya dan juga dari hidup pemuda itu sendiri.

Yoona menggeleng pelan, "sepertinya aku terlalu banyak berpikir berlebihan. Sekarang seharusnya aku memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa balas budi dengan Jungwon dan Eunji."

..

"Haishh... sana pergi, aku mau menelpon temanku dulu."

"Kenapa, sih? Kenapa aku harus keluar?"

Yeji menggerutu. Ia juga menatap Hyunjin dengan tatapan sinis. Kenapa hari ini Hyunjin sangat menyebalkan?

"Aaaa... ya sudah kalau begitu belikan aku sup kacang merah di kantin," pinta Yeji tiba-tiba.

Tentu saja Hyunjin mengernyit heran, adiknya itu aneh sekali. "Beli sendiri."

"Ehhhh, jahatnya. Mau aku laporkan pada Ibu jika kau tidak mau belikan aku sup kacang merah?"

YOUPHORIA [✔]Where stories live. Discover now