2. Those Black Eyes

Start from the beginning
                                    

"Ohya ? Siapa ?"

"Maksudku hmp... Jungkook ?" 

"Jeon Jungkook ?"

"Ah! aku hanya mengira dia seumuran denganku, umurnya yang paling mendekati. Hanya itu"

"Hahaha baiklah" Manager sun tertawa geli. 

Setelah rasa malunya menghilang. Dia mengubah topik pembicaraanya untuk menghindar, tidak ada alasan untuk membiacarakan perihal bangtan saat ini, semakin dia membicarakannya malah dia semakin berdebar.

*

Sinar matahari yang menembus masuk kedalam mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sinar matahari yang menembus masuk kedalam mobil. Gedung dan pepohonan yang menghalangi sinar itu menciptakan bayang-bayang yang menyapu paha Layla  dengan cepat. Semakin dekat dengan tujuan, gedung HYBE sudah terlihat jelas didepan mata. Mobil kemudian langsung masuk ke parkiran basement.

"Tunggulah sebentar aku akan menelfon staff untuk memberitahu mereka kita sudah sampai" Ucap manager sun sambil mengeluarkan ponselnya.

Mereka berdiri tepat di lobby utama. Layla memutar kepala sambil mendongak, melihat tingginya siling di atas kepalanya. Warna gelap yang menyelimuti setiap dinding pilar dan lantai di gedung benar-benar menjadi pilihan warna yang tepat. Beberapa papan petunjuk yang mengarahkan dimana arah cafeteria, studio, lift dan museum memberikan kesan mewah sebab papan itu bersinar.

"Layla, Kemarilah" Panggil manager Sun dan para staff yang sudah siap mengantarnya ke ruang meeting.

"Eonni apakah pakaianku aneh?"

"Hm? tidak, kita hanya akan bertemu dengan member dan para produser sepertinya tidak perlu menggunakan pakaian formal" Manager Sun merapikan dan nepuk-nepuk punggung gadis itu.

"Kau harus melepas masker dan topimu nanti saat sampai disana" 

"I-iyaa eonni"

Langkahnya membeku pada sebuah pintu setinggi 3 meter berwarna hitam. Ini adalah ruang rapat utama, manager Sun mengambil langkah awal untuk membukakan pintu Layla. Suara decit yang bergema membuat Layla menahan nafas seketika. Ketegangannya melunjak saat cahaya lampu pada ruangan menyakiti matanya.

Tanpa waktu yang lama matanya langsung menangkap para member yang duduk dengan rapi disisi kiri meja panjang para produser di sisi kanannya. Bang Si-hyuk akan memimpin rapat maka dialah yang duduk di tengah.

Saat langkahnya maju dia dapat merasakan semua mata mengarah padanya. Layla masih menundukkan pandangan saat sampai di depan kursi yang sudah di sediakan untukku.

"Annyeonghaseyo jeoneun Layla-imnida" Dengan cepat dia membungkuk bersamaan dengan para member dan produser yang bangun dari kursi mereka masing-masing lalu membungkuk setelah itu. 

Layla tidak langsung duduk, karena kebingungan dia hanya berdiri menunggu arahan dari Bang Si-hyuk disana. Setelah dia sedikit mencuri pandangan untuk mengenali orang-orang disana bisikan kecil menghembus di telinga Layla.

Yes, you can hold my hand | JUNGKOOK Vers. [End + Revisi]Where stories live. Discover now