Kembali gelak tawa terdengar, saat mendengar ucapan Gus Ilham.

"Sampai Allah SWT berfirman, Gus!" ucap Gus Adam.

Gus Ilham mengacungkan jari jempolnya kearah Gus Adam. "Oleh-olehnya ada di rumah, tunggu ya," ucap Gus Ilham kembali membuat orang-orang tertawa.

"Ya Allah Gus Ilham pengen Gus Ilham!"

"Cari spek Gus Ilham di planet mana sih?"

"Mana bucin lagi, beruntung banget pasti istrinya,"

"Iya beruntung pasti istrinya,"

***


Setelah ceramah Gus Ilham, Gus Adam dan beberapa orang lainnya pun pulang ke ndalem.

"Assalamualaikum!" salam para Gus muda itu.

"Waalaikumsalam!" jawab orang orang yang berada di ruang tamu.

Gus Ilham menyenderkan matanya mencari keberadaan sang istri.

"Aisyah," gumam Gus Ilham.

"Gus Ilham!" Aisyah menghampiri suaminya dan mengalami tangannya. "Baju Gus Ilham kok basah?"

"Kamu nggak kasih payung Gus Ilham, mas?" Tanya Hana.

"Ya Allah. Di kasih kok sayang. Cuma pas hujan mulai turun Gus Ilham kabur dari masjid katanya mau liat Ning Aisyah, soalnya takut sama petir," kata Gus Adam. "Mana sampai masjid lupa sampai mana ceramahnya lagi," cibirnya.

Sedangkan Aisyah, sampai melongo tak pernah mendengar ucapan dari Gus Adam. Benarkah Gus Ilham rela hujan-hujanan hanya ingin mengecek dirinya.

"Ciee! Gus Ilham!" goda Hana.

Gus Ilham hanya tersenyum tipis. "Buatkan saya teh, Aisyah,"

"Siap!" Ucap Aisyah segera pergi menuju dapur dan di ikuti oleh Gus Ilham.

"Gus! jangan disitu kalau mau hangat-hangatan, di kamar aja biar cepat jadinya." ucap Gus Adam menggodanya.

"Ish kamu nih mas, nanti Ning Aisyah malu tau," Ucap Hana menegur suaminya.

***


Sedangkan di sisi lain, Gus Ilham tiba di dalam dapur. Ia segera menghampiri istrinya yang tengah memasak air.

"Eh, Gus Ilham. Ngapain disini?"

"Memang nggak boleh ke sini?"

"B-boleh kok. Tapi nggak mau ganti baju dulu, nanti masuk angin loh,"

"Nanti aja," ucap Gus Ilham membuat Aisyah mengangguk.

Keduanya sedang berada di keheningan sementara sampai detik kemudian Gus Ilham membuka suara.

"Kamu tadi nggak ketakutan kan, waktu ada petir?"

Aisyah melirik suaminya. "Awalnya Aisyah takut, tapi ada Ning Hana. Katanya suruh peluk dia kalau Aisyah takut,"

"Enggak apa-apa kan Gus, Aisyah peluk ning Hana?" Tanya Aisyah.

Gus Ilham menatap intens Aisyah, membuat gadis itu kembali waspada.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITWhere stories live. Discover now