THE END

110K 8.2K 1.1K
                                    

Hai hai! Bestieee!

Apa kabareu? Sehateu semogaeya baik" Ajaeya? Haha

Sebelum itu masih ada yg tunggu cerita AT ini gak? Coba sini absen dulu yuhuu bestie yg paling baik...

Wihh udah berapa abad ini aku gak up maafkeun author ya fren... Saking sibuknya jadi gak bisa up cepet..

Buat kalian yg nanya kok part end gak bisa kebuka pas kemarin" Itu karena Author gak sengaja up pas belum selesai ngetiknya... Maaf ya fren kalian pasti kecewa banget... Sama aku juga kecewa karena pas saat itu aku ngetik pas mata udah dibawah 0,01 watt ehehe

Dqn inilah part ending yg kalian tunggu-tunggu...Semoga endingnya gak bikin kalian kecewa ya...

Siapkan sesuatu untuk baca part ini... Diharap jangan emosi okee.

JANGAN LUPA TARIK NAPAS LALU BUANG LEWAT APA?....

Typo bertebaran!!

Selamat membaca fren...




"Jangan pernah menyerah melewati kehidupan, cobaan dan masalah akan terus ada agar membuat kita bisa lebih dewasa menghadapi segalanya" ~ Arashya.


Keesokan harinya saat Arashya membuka mata gadis itu menatap seluruh ruangan serba putih di sekelilingnya, benar semua ini bukanlah mimpi Arashya bahkan bisa melihat segalanya dengan jelas tidak ada lagi kegelapan di matanya.

Mengingat Siska mata gadis itu memanas kembali mengeluarkan cairan bening yang kembali jatuh dari sudut matanya. Kecewa, marah, kesal, merasa bersalah bercampur menjadi satu.

"Siska kenapa lo lakuin semua ini?" lirih Arashya dengan bibir yang bergetar menahan tangis.

"Dengan lo yang lakuin semua hal itu, buat gue semakin benci diri gue sendiri Siska, kenapa lo lakuin semua itu? Kenapa?" isak Arashya menangis tergugu menutup kedua matanya yang tetus mengeluarkan lelehan air mata dengan sebelah tangannya.

Arashya gadis itu menghela napas panjang guna meredakan tangisnya lalu ia beranjak dari brankarnya melepas selang infus yang menancap di sebelah tangannya dengan cepat.

"Apa yang lo lakuin Arashya?!" teriak Kefan dengan raut wajah panik melihat keadaan Arashya, ketika pria itu baru saja datang memasuki ruang rawat Arashya.

"Gue...gue mau pulang Kef hiks gue mau ke tempat di mana Siska berada sekarang" Arashya menatap Kefan dengan sorot mata yang sangat menyedihkan membuat pria itu memalingkan wajahnya dengan mata yang mulai memanas melihat keadaan Arashya yang rapuh seperti ini. Seandainya semuanya tidak begini, seandainya semuanya baik-baik saja Kefan tidak akan pernah melihat keadaan orang yang ia sayang seperti saat ini.

"Tuhan tolong berikan selalu kekuatan pada gadis dihadapanku saat ini, dia gadis yang sangat aku sayangi. Tolong berikan selalu kebahagiaan untuknya meskipun aku tidak bisa memilikinya" batin Kefan penuh permohonan.

"Tunggu lo pulih dulu Ara, gue janji setelah itu bakal bawa lo ke tempat pemakaman Siska" lirih Kefan dengan suara yang lembut.

"Nggak Kef, udah cukup gue menyesal karena gak ada di samping dia saat terakhir kalinya, gue hiks gue temen yang gak berguna bisanya cuma nyusahin...kenapa dia lakuin semua itu?" Arashya semakin terisak tak mampu mengatakan apa-apa lagi selain isak tangis dibibirnya.

"Karena dia sayang sama lo Arashya makanya Siska lakuin semua ini buat lo, dia udah tahu akan seperti apa kedepannya sampai dia rela berkorban segininya cuma buat lo"

"Please jangan kaya gini, lo harus kuat masih ada Samudera yang harus kita jaga dia adalah titipan Siska untuk kita bukan" Kefan memegang erat pundak Arahya yang kini mematung.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum