A.T<=>MICHELIN

158K 19.5K 635
                                    

Tolong kasih tahu ya kalo ada Typo biar Author langsung benerin.

Selamat membaca :)

_____________________________________

"Gak ada yang boleh pergi baik tubuh ini mau pun jiwa lo" ucap Pria itu.

"Zion" Arashya menatap pria itu yang tidak lain adalah Zion adiknya. Pria itu membolos demi untuk melihat kakanya ini melewati taman belakang sekolah Arashya.

"Lo gak boleh pergi lagi! Lo tega ninggalin Ayah sama Bunda sama gue lagi, bahkan orangtua dari tubuh ini" ucap Zion dingin dengan rahang yang mengeras. Ia memeluk Arashya erat membuat Ucup terdiam melihat kakak dan adik itu.

"Siapa yang udah buat kakak gue nangis kaya gini hm? Bilang sama gue biar gue patahin kakinya" ucap Zion membuat Ucup melotot.

"Gak adiknya gak kakaknya mainnya cap patahin kaki sama tangan orang aja" batin Ucup bergidik ngeri.

"Lo yang udah buat kakak gue nangis?" tuduh Zion pada Ucup membuat Ucup melotot kaget.

"Bu-bukan" Ucup menggelengkan kepalanya dengan cepat wajahnya sudah pucat pasi melihat Zion yang menatapnya tajam.

"J-jangan patahin kaki saya, bukan saya yang bu-buat Arashya nangis" ucap Ucup dengan terbata mengangkat kedua kakinya ke atas bangku dan memeluknya takut.

"Lo jangan buat dia takut Zion! Dia temen gue di sini" ucap Arashya melepas pelukannya.

"Kenapa lo nangis?" tanya Zion datar. "Biasa cuma ada masalah sama ni yang punya tubuh" jawab Arashya.

"Kenapa sampai nangis kaya gini?" Zion menghapus sisa air mata Arashya dipipinya.

"Ingatan tentang Arashya yang menyedihkan muncul diotak gue Zion, hidup Arashya itu gak terlihat yang seperti orang bilang"

"Maksudnya gimana?" Zion mengernyitkan keningnya begitupun dengan Ucup.

"Orang banyak yang bilang Arashya itu Queen Bullying nyatanya dia sendiri yang jadi korban bully dan melawan mereka untuk pertahanan diri. Namun mereka berpikir jika Arashya lah seorang pembully" Arashya tersenyum miris.

"Dia bertahan sendiri tanpa ada yang membela satupun bahkan temannya nusuk dia dari belakang, dia berjuang dapetin Arthur semata-mata karena janjinya pada nenek Arthur yang udah meninggal"

"And see mereka selalu menganggap Arashya yang salah meski dia gak ngelakuin kesalahan apapun" Arashya menyenderkan kepalanya dibahu Zion.

"Gue lelah hidup dalam tubuh Arashya Zion hidup dia ini terlalu rumit dan penuh teka-teki yang harus gue pecahin satu persatu. Gue adalah seorang Zara yang gak akan pernah mampu buat lewatin teka-teki itu, karena otak gue gak mau kerja sama sama teka-teki itu sendiri heran deh gue" keluh Arashya.

"Lo bisa lewatin itu semua Ara, kakak gue patahin tangan orang aja bisa masa hal kaya gini doang nggak bisa" ucap Zion membuat Arashya mendengus sebal.

"Yakan gue patahin itu tangan pake kekuatan gue bukan otak, beda lagi sama teka-teki" Arashya mendelik sebal.

"Udahlah ngomong sama orang sengklek kaya lo gak bakalan pernah bisa nyambung" ketus Arashya.

"Sembarangan lo ya otak gue itu jenius gak kaya otak lo kegencet makanya lo bisa masuk raga orang lain" bela Zion.

"Dari pada lo gak bisa masuk raga orang! Lo gak bisa rasain ya perjuangan gue buat sampai segininya" sewot Arashya.

"Sana lo pergi sebel gue liat muka burik lo itu bikin gue eneg" ketus Arashya mendorong Zion di sampingnya.

"Wah sembarangan kalo ngomong ya, semenjak lo masuk raga ni orang kayanya mata lo katarak jadi rabun, orang ganteng kaya gini dibilang burik situ waras"

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Where stories live. Discover now