A.T<=>CHAPTER 23

104K 13.1K 3.1K
                                    

Tolong kasih tahu ya kalo ada Typo biar Author langsung benerin.

Selamat membaca :)

_____________________________________


Suasana disekolah terlihat seperti biasanya, hanya saja suasana hati beberapa orang terlihat murung karena keadaan Arashya yang semakin memburuk.

Namun, suasana di dalam sekolah itu seketika memanas karena beredar rumor tentang foto Arashya yang tengah tidur dengan seorang pria, membuat semua murid mencemooh akan Arashya yang ada dipikiran mereka.

"Ih gak nyangka gue si Arashya jadi jalang kaya gini"

"Iya pantes aja udah seminggu lebih gak sekolah ternyata ngejalang"

Masih banyak lagi cemooh dan makian yang mulut mereka lontarkan untuk Arashya. Jika saja Arashya mendengar itu secara langsung mungkin mulut mereka sudah diberikan bogeman cantik.

"Kalian ngomong apa gak mungkin Arashya kaya gitu" bela Siska dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat membuat mereka yang melihatnya berdecak sebal.

"Ngapain sih lo bela orang kaya dia udah jelas ada buktinya lo liat deh di grup" ucap Resa sinis.

"Mungkin aja itu orang lain, bukan Arashya" kekeh Siska membuat orang-orang melihatnya gemas pengen nampol. Ia tersenyum penuh kemenangan didalam hatinya ketika melihat semua orang mencaci Arashya.

"Lo kenapa sih belain dia mulu, orang kaya dia itu gak perlu dibelain malu-maluin nama sekolah tahu gak" Farah menatap sebal kearah Siska. Gak tahu aja lo Arashya sekarang lagi sekarat.

"Dia itu selalu nyakitin lo Siska, lo liat kaki lo aja belum sembuh total karena si jalang itu patahin" Resa menggeram marah karena Siska yang menurutnya terlalu baik. Padahal mah ya ni si Siska kebalikannya.

"Lo bisa gak sih jangan terlalu baik sama orang. Noh, lo liatkan akibatnya buruk buat lo" timpal Farah berdecak sebal. Baik darimananya? Orang kicik kaya gitu dana ada baiknya.

Siska tersenyum miring tanpa sepengetahuan mereka."semua orang gak bakal percaya lagi sama lo Arashya" batin Siska

"Sebaiknya lo gak usah deket-deket sama si bitch itu deh Sis, nanti lu ketularan penyakitnya lagi" Farah bergidik

"Iya, kalo dia nyakitin lo bilang ke kita biar kita yang hadepin" ucap Resa dengan wajah menyebalkan.

Memang ya mereka itu kebanyakan bacot, lupa apa mereka dulu pernah ketakutan saat melabrak Arashya.

"Makasih kalian udah mau bela gue" lirih Siska dengan wajah polosnya yang minta untuk ditampol.

-

"Siapa yang udah nyebarin hal kaya gini?" bentak Aura marah membuat teman sekelasnya terkejut.

"Kenapa lo gak terima kelakuan temen jalang lo itu yang suka tidur sama om-om diketahui semua orang kaya gini" ucap Sisil teman sekelasnya itu tersenyum mengejek.

"Sialan! Tutup mulut bau tai lo itu yang gak guna" Aura menatap tajam Sisil yang memerah antara malu dan marah.

"Kalian semua gak tahu apa-apa tentang Arashya. Jadi gak usah belagu hanya karena foto kaya gitu lo semua bisa ngomong sampah sama temen gue anjing" Aura marah ia mengepalkan temannya menatap semua orang dengan tajam.

"Bisa aja itu editan buat jatuhin nama baik temen gue sialan"

"Emang dasarnya temen lo itu jalang. Biar gimanapun tetep aja jalang" ucap Sisil tersenyum miring.

Plak

"Jaga mulut lo itu bitch" semua orang terkejut ketika seseorang menampar Sisil oleh sebuah buku dengan kencang apa lagi perkataan dingin yang terlontar dari suara deep voice yang membuat mereka merinding. Bahkan Aura sampai terdiam mematung.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Where stories live. Discover now