A.T<=>CHAPTER 48

56.4K 7.7K 349
                                    

Btw jm berapa temen" baca part ini?

Siap meramaikan cerita di setiap paragrafnya?

Eh btw aku gak cek lagi semua kalimat dan kata di sini? Typo tolong maafkan ya guys soalnya ni keyboardnya otomatis gitu hehe.

Yuk kalo nyampe 1k lebih di sini aku bakalan triple up... Khusus untuk tahun baru nanti malem gimana-giman mau?

Nanti akan aku benerin semua setelah revisi nanti kalo ceritanya udah end Terima kasih.

Semongko🍉







Arashya sudah sampai ke tempat tujuan di mana Kefan berada, bahkan gadis itu kini tengah berdiri di depan ruangan Kefan yang entah di dalam sedang apa.

Ceklek

Pintu ruangan di buka oleh Arashya gadis itu tersenyum manis melihat ke arah Kefan dan seseorang yang berdebat di hadapannya.

“Eh, Ara ke sini lagi” ucap Ibu Kefan yang bernama Ela tersenyum hangat pada Arashya.

“Iya, Tante. Ara denger Kefan udah sadar jadi Arashya datang ke sini buat jenguk” ucap Arashya. Lalu gadis itu menyodorkan bingkisan buah-buahan pada Ibu Ela. “Ini Tante buat Kefan”

“Gimana keadaan lo Kefan?” tanya Arashya melihat ke arah Kefan yang sedang terdiam. “Mau apa lo ke sini?” sinis Kefan membuat Arashya tersenyum.

“Kefan” peringat Ibu Ela menatao tajam putranya itu. “Gak papa Tante, Ara ngerti kenapa Kefan kaya gini” ujar Arashya. Membuat Ibu Ela menghela nafas panjang.

“Tante udah makan? Tante istirahat aja biar Ara yang jagain Kefan” ucap Arashya membuat Ibu Ela tersenyum hangat.

“Ara gak ngerasa repot kok Tante, udah tante gak usah hawatir” ucap Arashya ketika wanita paruh baya di hadapannya akan berbicara.

“Makasih cantik. Kalo gitu Tante titip Kefan, Tante mau keluar sebentar” Arashya menganggukan kepalanya lalu Ibu Ela pun keluar dari ruangan.

Arashya menatap Kefan dengan pandangan yang sulit di artikan. “Lo marah sama gue?” tanya Arashya membuat Kefan menatapnya tajam.

“Kasih gue alasan kenapa lo marah sama gue?” Namun Kefan hanya diam memalingkan wajahnya membuat Arashya tersenyum sinis.

Gadis itu mengambil mangkuk yang berisi bubur, gadis itu yakin pria di hadapannya berdebat dengan ibunya itu karena tidak mau makan.

“Masih gak mau ngomong” ucap Arashya dengan lembut membuat Kefan beralih menatapnya.

“Buka mulutnya” Arashya menyodorkan sendok berisi bubur di hadapan mulut Kefan.

“Gue suapin lo untuk terakhir kalinya, gue gak bakalan lakuin ini lagi, mungpung gue lagi baik” ucap Arashya membuat Kefan mendengus memakan suapan dari Arashya.

“Gue tahu lo rindu sama gue iya kan? Ngaku lo kalo gak gue tampol” Arashya menatap tajam Kefan membuat pria itu menahan senyum.

“Ya gue rindu lo Arasya” ucap Kefan dalam hati.

“Gue tahu lo masih sayangkan sama gue?” tanya Arashya membuat Kefan terdiam menatap ke arahnya. “Ya, itu pasti siapa sih yang gak bakalan terpesona sama kecantikannya gue ini” Arashya menyombongkan diri.

“Hati sialan emang! Gue memang masih sayang lo Shya” umpat Kefan dalam hati tersenyum pahit.

“Kefan gue ke sini mau ngomong sesuatu sama lo” ucap Ara dengan serius ketika Kefan sudah selesai makan dan meminum obat yang di berikan oleh Arashya.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Where stories live. Discover now