A.T<=>CHAPTER 34

85.9K 10.8K 1.2K
                                    

Kini Arashya sudah bersiap berangkat kesekolah, namun Si Arthur minimoy itu tiba-tiba mendatangi rumahnya mengajak Arashya untuk berangkat sekolah bersamanya.

"Ngapain lo kesini? Gue gak punya uang receh buat gue kasih sama lo" sinis Arashya. Membuat Arthur mendengus sebal. "Lo pikir gue ngamen"

"Kalo ngerasa sih gue bodoamat" ucap Arashya dengan malas. "Sana lo pergi gue mau berangkat sekolah ini" usir Arashya. "Ayo naik berangkat bareng gue"

"Kagak gue mau berangkat sendiri, minggir lo halangin jalan aja" sewot Arashya membuat Arthur tersenyum miring.

"TANTE! TANTE! TANTE RISTY" Teriak Arthur membuat Arashya melotot. "Heh ngapain lo teriak pangeran bangkong"

"Manggil nyokap lo lah apa lagi?"

"Sialan mau ngapain sih lo malu-maluin tau gak diliat tetangga sebelah noh" tunjuk Arashya dengan wajah sebalnya.

"Makanya berangkat bareng sama gue, kalo nggak gue bakal bilang sama Tante Risty" Arthur tersenyum culas kearah Arashya.

"Ngimpi lo ketinggian mau ajak gue berangkat bareng lo" Arashya berdecih. "Lo pikir gue bakalan seneng kaya dulu berangkat bareng lo"

"Jangan hallu mas nya buat bisa dapetin gue lagi. Minggir lo sana sebelum gue kasih lo bogeman mentah" Arashya menatap tajam Arthur kemudian sebuah ide muncul diotaknya ia berpura-pura menelpon seseorang dihadapan Arthur.

"Yes honey hm iya ini aku lagi mau berangkat" Arashya melihat kearah Arthur yang menatap masam wajahnya.

"Apa NGE-DATE! Jadi dong sayang nanti sore kan perginya?" Arashya mengeraskan suaranya membuat Arthur mencengkram erat stir motor dihadapannya.

"Iya kamu jangan lupa jemput aku ya honey aku tunggu" ucap Arashya dengan suara yang terdengar manja membuat wajah Arthur terlihat keruh.

"Jangan lupa beliin yang aku minta kemarin ya honey"

"Ih anjir geli, lebay banget gue hahaha" batin Arashya berteriak dengan perkataannya sendiri.

"Oke see you muachh" ucap Arashya memberikan ciuman padahal handphonenya mati.

"Ngapain lo masih disini?" tanya Arashya menatap sinis kearah Arthur.

"Siapa?"

"Apanya?"

"Tadi yang nelpon" Arashya tersenyum miring. "Kepo lo" Arashya menaiki motornya membuat Arthur mencekal lengannya.

"Jawab dulu siapa?" kekeh Arthur membuat Arashya berdecak sebal menghempaskan lengannya Arthur.

"Siapapun itu, gak ada urusannya sama lo" Arashya memakai helm fullfacenya lalu menjalankan mogenya meninggalkan Arthur yang tengah mengepalkan tangannya.

"Shit" umpat Arthur menendang kerikil dihadapannya.
-

Setelah sampai ditempat parkir sekolahan Arashya turun dari motornya disusul Arthur dibelakangnya.

Arashya menatap lama kearah Kefan yang baru datang dan terdiam melihat kearahnya. "Nanti sore jangan lupa ya Kefan dateng ketempat yang udah gue kasih tau sama lo" ucap Arashya tersenyum manis lalu mengedipkan sebelah matanya membuat Arthur menatap tajam Kefan.

"Kenapa lo liatin gue kaya gitu?" tanya Kefan ketika melihat tatapan tak bersahabat dari Arthur.

Arthur pikir tadi yang berbicara dengan Arashya ditelpon adalah Kefan padahal Arashya hanya sedang menjalankan rencananya saja.

"Jauhin Arashya" Arthur menatap Kefan tajam membuat pria itu mengernyit. "Apa hak lo larang gue buat deket Arashya"

"Arashya masih pacar gue Kef jadi gak seharusnya lo main belakang sama gue" Kefan terkekeh mengejek Arthur.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Where stories live. Discover now