A.T<=>CHAPTER 40

81.1K 10.8K 1.8K
                                    

Ada yang kangen sama ceritanya?

Jam berapa kalian baca part ini?

Gimana kabarnya?

Siap meramaikan komentar dari setiap paragrafnya?





Selamat membaca..




Arashya sungguh dibuat kelimpungan oleh sikap Axell yang seperti anak kecil yang tidak mau lepas dengannya. Bagaikan anak monyet yang tidak pernah mau lepas dari gendongan Ibunya.

"Si Axell kan kembarannya monyet bekantan jadinya begini ni nempel mulu" nista Arashya tertawa ngakak dalam hati. Mungkin jika Axell mendengarnya sudah dipastikan pria itu akan menggeram marah.

"Axell lukamu harus segera diobati, jika terus dibiarkan bisa injeksi" sungut Arashya membuat Axell mengernyit sedangkan Dokter Sam yang disampingnya sudah menahan senyum.

"Injeksi?" ulang Axell menggulum senyum. "Iya injeksi apalah itu namanya?" sebal Arashya.

"Infeksi baby not injeksi" Axell membenarkan membuat Arashya memutar bola matanya malas.

"Iya intinya itulah aku tidak mau memikirkan kata-kata ilmu kedokteran seperti itu." Arashya mengibaskan lengannya.

"Lagi pula aku ini bukan seorang Dokter. Jika aku seorang Dokter sudah kupastikan aku akan mengamputasi lengamu itu Axell" Lanjut Arashya dalam tawa jahatnya. Lalu menatap kearah Dokter Sam disamping Axell yang melotot karena perkataanya.

Bisa-bisa semua pasien tidak memiliki tangan jika perempuan setengah waras itu menjadi Dokter pikir Dokter Sam bergidik ngeri.

"Memangnya berani lihat banyak darah hm" Axell tersenyum miring. "Tadi aja badannya gemeteran" ejek Axell membuat Arashya mendengus.

"Y-ya kan tadi cuma replek doang kaya gitu" elak Arashya nemalingkan mukanya.

"Pak Dokter kenapa diem aja sih dari tadi, ini orangnya ganggu saya mulu jadinya. Sana cepet tuh jahit lukanya bila perlu potong tangannya" sarkas Arashya dengan sebalnya membuat Dokter Sam terkekeh pelan. Sedangkan Axell mengerucutkan bibirnya.

"Memangnya kamu mau punya calon Suami tangannya hilang sebelah kalo tanganku dipotong?" ucap Axell membuat Arashya tersenyum miring.

"Tentu saja aku akan mencari pria yang lain dibanding dirimu bodoh" sebal Arashya.

Cup

Axell mengecup bibir Arashya karena sudah berkata kasar. "Ish apa sih Axell" Arashya menjauhkan muka Axell dihadapannya. "Hukuman untukmu baby" Axell tersenyum miring.

"Pak Dokter, kayanya Pak Dokter gadungan deh, kenapa dari tadi malah diem terus ketawa-ketawa aja sih! urusin ni orang" tunjuk Arashya memberenggut sebal pada Axell yang terus memeluk sebelah lengannya. Dokter Sam membulatkan matanya tidak percaya. Apa katanya? Dokter gadungan hei enak saja gadis barbar itu, dia ini Dokter yang sangat ahli dan profesional.

Axell menatap tajam Dokter Sam yang hendak menjawab Arashya. "Baiklah Nona" Dokter Sam menghela nafas sabar.

Untung hati gue sabar kalo kagak udah gue suntik mati sekarang juga tuh cewek. Pikir Dokter Sam.

Dokter Sam mulai membersihkan luka Axell dengan teliti. "Karena lukanya cukup dalam jadi lebih baik harus dijahit." saran Dokter Sam.

"Apa Mr. Hillton lukanya ingin dijahit atau tidak?" tanya Dokter Sam membuat Axell terdiam.

"Tidak" jawab Axell cepat.

"Jahit saja Dokter jika tidak lukanya akan lama untuk sembuh apalagi itu cukup panjang" imbuh Arashya membuat Axell menatap tak terima kearahnya.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora