A.T CHAPTER 59

52.6K 7.2K 830
                                    

Hallo fren!

Masih ada yang nunggu cerita ini gak?

Huhu lama banget ya aku gak up maklum guys author sibuk sama urusan yang lain.

Masih siap buat ramaikan cerita AT gak nih?

Ada yang bilang katanya kasih 2 atau 3 bab lagi buat lanjutin ceritanya sampai end.

Oke demi kalian aku kasih part nya beberapa Bab lagi menuju ending fren eheheh gimana seneng gak? Harus lah masa gak ya kan?

Siapin semua unek-unek kalian untuk baca part ini oke!

Selamat membaca....







Seorang gadis tengah duduk menghadap ke arah sungai yang sangat indah dengan tatapan kosong, semilir angin dapat gadis itu rasakan ketika menerpa wajahnya yang terlihat sangat cantik.

Mungkin bagi orang-orang yang melihatnya gadis itu adalah gadis cantik yang terlihat normal seperti biasanya namun siapa sangka gadis itu tidak bisa melihat keadaan sekitarnya yang ada hanyalah tatapan kosong sejak kejadian 6 bulan yang lalu yang mengubah kehidupan gadis itu dalam sekejap mata.

Gadis itu kehilangan keluarga, teman, serta cintanya bahkan gadis itu sudah jarang bahkan tidak pernah tersenyum seperti dulu lagi. Semuanya sudah berbeda segala tingkah, sikap dan perilaku bahkan tutur katanya sudah berubah sejak gadis itu mengalami kebutaan.

"Arashya ayo kita pulang hari udah sore" seorang wanita hamil menggenggam lembut lengan gadis yang tidak lain adalah Arashya itu.

Arashya tersenyum kecut. "Gue bahkan gak tahu kalo sekarang udah sore, karena di mata gue hanya ada kegelapan aja Siska" lirih Arashya dengan wajah datarnya.

"Maaf ini semua salah gue, kalo aja gu-"

"Berhenti salahin diri lo sendiri, ini emang udah takdir gue yang harus alamin semua ini" sela Arashya membuat Siska merasa sangat bersalah dengan keadaan Arashya yang sekarang.

"Ayo katanya udah sore kita pulang, gak baik ibu hamil kaya lo diem terlalu lama di tempat dingin kaya gini" ucap Arashya membuat Siska mengangguk meskipun Arashya tidak bisa melihatnya.

"Ayo sini gue pegangin tangan lo biar gak jatuh" ucap Siska membuat Arashya menggelengkan kepalanya.

"Gak, lo panggil Kefan aja buat bantu gue, karena gue gak mau lo ikutan jatuh kalo gue jatuh dan bahayain kandungan lo yang udah 7 bulan itu" ucap Arashya membuat Siska menghela napas panjang.

"Oke lo tunggu di sini gue susul Kefan dulu" ucap Siska di angguki oleh Arashya. "Maaf gue ngerepotin lo terus" ucap Arashya tidak enak.

"Santai aja kali Ara" Siska pun pergi menghampiri Kefan yang tidak jauh dari tempatnya.

"Kef lo bisa tolongin Ara gak dia gak mau di tuntun sama gue dia maunya sama lo" ucap Siska diangguki oleh Kefan. "Lo duluan masuk mobil gih saja, gue samperin Ara dulu" Siska menganngguk lalu memasuki mobil di sampingnya.

"Shya ayo sini gue gendong lo aja biar gak jatuh" Kefan mengulurkan kedua lengan Arashya di pundaknya lalu memggendong gadis itu.

"Sorry gue selalu repotin lo, makasih udah mau tolongin gue dan bantu gue selama ini" lirih Arashya membuat Kefan berkaca-kaca mendengar kata-kata dari mulut Arashya yang terdengar sangat menyakitkan di hatinya.

"Shya lo gak pernah repotin gue sama sekali, jadi berhenti ngomong kaya gitu oke" Kefan terus berjalan menuju mobilnya.

"Kefan gue ini buta gak bisa lakuin apa-apa, gue sadar diri untuk terus ngucapin hal kaya gitu karena tanpa bantuan lo sama Siska gue gak bakal bisa bertahan sejauh ini"

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Where stories live. Discover now