Bab 41

12.5K 768 662
                                    


Demi kebaikan bersama jangan lupa VOTE nya ya Bestie!

SELAMAT MEMBACA

Warning 21+

Suasana dikediaman Sanjaya sudah banyak orang, banyak orang yang melayat bahkan Pras dan Anita juga ada, jovan dan intan serta Aster. Yang tidak ada disitu hanya Kayla bahkan Anita selaku ibu nya ibu yang membesarkannya tidak percaya jika anak nya tega membunuh sahabat nya sendiri yaitu Bella.  Sedangkan Arhan sangat kacau bukan hanya Arhan tapi Raka dan juga Aster kekasih dari Bella. Mereka bertiga seperti mayat hidup. Arhan memakao baju koko berwarna putih bahkan kedua mata nya tak henti henti menangis dan memeluk tubuh Bella yang sudah sangat dingin. Dia seperti kembali dimasa lalu dimana Mommy nya Ayudia yang tidur didepannya dengan sangat tenanh seperti Bella. Apakah dia harus merasakan kehilangan untuk yang kedua kali nya? 

"Abel sayang, kenapa ninggalin abang?" Isak Arhan yang masih memeluk erat Bella.

"Abang sayang sama kamu, abang hiks abang bakal balas perbuatan dia sama kamu" Lanjut Arhan lagi.

Jam menunjukan pukul sepuluh pagi. Di bawa kaki Bella ada Mauren yang tengah menangis memeluk erat kekasih nya Gevan, disebelah Arhan ada Rihana yang sedang menenangkan Arhan. Raka tengah berbicara dengan ustadz dan Luna dia tengah dipeluk oleh Intan.

Sebenarnya Anita malu untuk datang apalagi Bella meninggal karena putri kesayangannya.

"Ikhlasin Abel, dia pasti sudah tenang disana" Ujar Rihana mengusap pundak Arhan yang bergetar hebat karena menangis.

Mampus lo Kayla Batin Rihana

Arhan hanya diam saja, dia hanya menangis menangis dan menangis.

Sebentar lagi jenazah Bella akan di kebumikan, dia akan menghabiskan waktu melihat wajah Bella yang sebentar lagi gak akan pernah dia lihat lagi.

"Arhan" Panggil Raka yang duduk disebelah Arhan.

Dia terdiam beberapa saat melihat mata Arhan yang bengkak akibat menangis.

"Abel akan dikuburkan, dan akan di naikan ke dalam ambulance" Kata Raka memberitahu.

Arhan sontak menggeleng dan menatap Raka dengan tajam.

"Aku belum puas liat wajah Abel! Jangan bawa Abel" Ucap Arhan dengan tajam.

"Tapi ini sudah jam sepuluh pagi, ambulance sudah datang dan beberapa ustadz juga sudah datang. Kamu jangan gitu, kasihan Abel, dia akan sedih liat kamu kayak gini"

"Ikhlaskan Abel nak, daddy juga sama kayak kamu. Sedih tapi ini sudah takdir" Lanjut Raka.

"Takdir dibunuh Kayla kan?!"

Semua orang yang mendengar itupun terdiam bahkan Anita sudah menangis dipelukan Pras. Dia tidak berani menampakan diri didepan Arhan. Terlalu malu akibat perbuatan Kayla.

Beberapa orang masuk kemudian mengangkat tubuh Bella membuat Arhan berteriak.

"JANGAN ADA YANG BAWA ADEK GUE" Bentak Arhan, raka segera menahan Arhan dibantu oleh Aster dan Gevan.

"Lepasin gue anjing" Teriak Arhan.

"BUKAN LO AJA YANG KEHILANGAN BELLA! GUE JUGA ANJING! GUE JUGA BISA KAYAK LO NGELARANG MEREKA BAWA BELLA!" Bentak Aster tepat didepan wajah Arhan.

KAYLA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang