ALBARA - 47

118K 12.5K 1.1K
                                    

Tama memutar bola matanya malas. Malas sekali. Sudah satu jam Tama mendengarkan isak tangis orang di sampingnya. Ingin pergi, tapi Tama masih punya rasa kasihan dengannya.

"Te-terus, sekarang gue harus gimana?" tanyanya sesenggukan.

Tama mengedikkan kedua bahunya tak peduli. Salahkan Bara yang tidak mau mendengarkan penjelasan Gaby.

"Dia beneran mabok, ya? Ga sadar?"

"Hm."

"Pasti Viola yang jebak?"

"Hmm.."

"Tapi Farel ga ikut-ikutan? Gatau apa-apa?"

"Hmmm..."

"Terus, kemarin yang di cafe itu, Farel lagi ngejelasin ke Gaby?"

"Hmmmm...."

"Tapi gue malah salah paham?"

"Hmmmmm....."

Tangis Bara kembali terdengar setelahnya. "Gue ngata-ngatain dia, Tam..."

"Hmmmmmm......"

Bara bangkit dengan cepat dan mengusap-usap air matanya dengan tangannya sendiri. Ia mendekati Tama dan menggoyang-goyangkan lengan lelaki itu.

"Gue gimana minta maafnya? Gue udah putus belum sih sama Gaby?" tanyanya frustasi.

"Nanya gue?" tunjuk Tama pada dirinya sendiri.

Bara mengangguk kencang. "Gue nanya siapa?" tanya Tama heran.

"Bapak gue!" jawabnya asal.

Tama mengangguk-angguk. "Oke."

Awalnya Bara kira lelaki itu hanya bercanda. Tapi melihat Tama yang benar-benar membuka pintu kamar membuat Bara melotot. Ia berdiri dan menahan pergerakan Tama.

"Becanda doang. Bego amat sih lo!"

Tama mengangkat kedua alisnya. "Apa sih? Orang gue mau balik."

"Kok balik?! Temenin duluu. Ini gimana gue minta maafnyaaa??"

"Ga peduli. Disini lo yang salah," ujarnya sebelum pergi meninggalkan Bara yang memasang wajah memelasnya. Lelaki itu siap menumpahkan tangisnya untuk yang ke-sekian kali.

•••

"Yah," panggil Bara. Ia menghampiri Pandu yang duduk di teras seraya memainkan ponselnya. Sesekali ia akan menaikkan kacamatanya ke atas kepala, kemudian kembali memakainya. Begitu seterusnya.

"Oi."

Bara berdecak ringan. Bukannya ikut duduk di kursi, Bara malah mendudukkan dirinya di lantai yang dingin karena udara malam.

"Ngapain lo di bawah? Ohh, gue tau nih. Mau minta duit, ya lo? Mau sujud di kaki gue ya?"

Selama Pandu mengoceh, pria itu sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Entah apa yang ia tonton hingga anaknya sendiri diabaikan.

"Bara mau nanya."

"Tanya google aja. Gue kaga tau apa-apa. Serius dah."

"Ih, Ayahhh... serius dulu!"

"Ya ya yaaa. Nanya apa buruan!"

"Liat Bara dulu siniii!!"

"Apaan sih lo kek bocil dah. Ngomong tinggal ngomong juga."

ALBARA [END]Where stories live. Discover now