ALBARA - 10

237K 21.7K 689
                                    

Kini kedua remaja itu sedang berdiri di depan sebuah pintu rumah yang sangat megah. Tangan Gaby bergerak menyentuh tangan lelaki di sampingnya, ia sangat gugup.

"Gapapa. Bunda baik kok."

Gaby hanya mengangguk saja. Bara mulai membuka pintu rumahnya sembari mengucapkan salam, bersamaan dengan Gaby.

"Assalamualaikum."

"Bundaaa! Liat, nih Bara bawa siapa," teriaknya.

Gaby menoleh ke arahnya dan menepuk lengan kekar kekasihnya itu. "Jangan teriak-teriak!" peringatnya dengan tatapan tajam. Sedangkan yang diperingati malah tersenyum tidak jelas.

Sampai di sebuah sofa, Bara memegang pundak Gaby dan mendorongnya agar segera duduk disana. Ia menoleh ke berbagai arah, mencari keberadaan Bundanya yang tak juga muncul.

Bara menurunkan tubuhnya, menyejajarkan wajahnya dengan wajah Gaby yang ada di depan. Lelaki itu menyelipkan anak rambut yang mengganggu ke belakang telinga gadisnya.

"Kamu tunggu sini, deh. Aku cari Bunda dulu. Oke?"

Gaby hanya mengangguk, sedikit mendengus juga sebenarnya. Bara memperlakukan dirinya seperti anak kecil. Gaby jadi kesal sendiri.

Bara berdiri tegak dan mulai melangkah. Pertama, ia akan mencari Bundanya di dapur. Semoga saja ada disana.

Menginjakkan kakinya di daerah dapur, Bara masih belum menemukan batang hidung Bundanya. Dimana sebenarnya wanita kesayangannya itu?

Bara kembali melangkah ke ruang tamu. Ia mengernyit heran. Disana ada Bundanya, Gaby dan—

siapa gadis itu?

"Bun? Darimana?"

Dina—Bunda Bara—mendongak dan tersenyum hangat. Ia melihat setiap pergerakan anaknya itu. Bara mendudukkan dirinya tepat di samping Gaby dan langsung menggenggam tangannya. Kata Bara, tangan Gaby itu sangat pas saat digenggam. Membuat Bara sangat nyaman.

"Tadi Bunda abis jalan-jalan bentar sama Viola."

Selesai mengatakan itu, pandangan Gaby dan Bara langsung beralih menatap gadis yang berada di samping Dina. Lain halnya dengan Bara yang langsung memalingkan wajahnya, Gaby malah terus menatap lekat wajah gadis itu. Gadis yang saat ini sedang memandang wajah kekasihnya dengan senyuman di wajahnya.

"Ini anaknya Tante Jasmin, temen Bunda. Beberapa hari ini dia bakal tinggal disini. Soalnya Tante Jasmin ada keperluan di luar kota."

Bara memutar bola matanya. Ia menjatuhkan kepalanya di pundak Gaby dan memainkan jari jemari gadis itu. Sejujurnya, Bara agak malas mendengar ucapan Dina tentang gadis bernama Viola itu.

"Tante Jasmin khawatir kalo ninggalin Viola sendirian."

"Ck! Dia udah gede kali. Bisa jaga diri."

"Hush! Ngomongnya!"

Dina melihat Gaby yang sedari tadi menunduk. Ia sampai lupa menanyakan siapa gadis itu. "Kamu bawa siapa, Bara?"

Mendengar itu Bara langsung duduk tegak. Ia mengukir senyumnya dan kembali menggenggam tangan Gaby.

"Kenalin, Bun. Ini pacar Bara. Cantik, kan?"

"Halo, Tante. Saya Gaby," ujarnya sopan.

Dina ikut tersenyum ke arahnya. "Saya Dina, Bundanya Bara."

"Kamu jadiin Gaby pacar kamu karena dia cantik?" tanya Dina menggoda.

Kening Bara mengerut tak suka. "Ya enggak lah. Bara cinta sama Gaby apa adanya. Gaby baik, lucu, gemesin," jelasnya. Di akhir kalimatnya, Bara malah mencubit kedua pipi Gaby dengan gemas.

"Bucin!"

"Idih, Bunda tau darimana bahasa kayak gitu?"

"Kepo kamu. Ya udah Bunda tinggal, ya? Mau bikin minuman sama camilan dulu. Kalian ngobrol-ngobrol dulu."

Gaby langsung berdiri dengan cepat. "Tante, saya bantuin, ya?"

"Gak usah. Kamu duduk manis aja. Gak liat tuh muka anak Bunda udah cemberut gara-gara mau kamu tinggal?"

Dina terkekeh pelan melihat raut wajah anaknya sekarang. Bisa-bisanya anaknya yang cuek itu jadi sebucin ini dengan seorang gadis.

"Tapi, Tan—"

Bara menarik tangan Gaby tiba-tiba, membuat gadis itu jatuh terduduk. "Kamu apaan, sih? Gak denger tuh kata Bunda? Duduk aja, temenin aku. Main tinggal-tinggal aja!" gerutunya kesal.

"Haduh cerewetnya.." sindir Dina sembari berbalik badan menuju dapur.

Setelah Dina pergi, Bara kembali menyender pada bahu Gaby dan memeluknya dengan erat dari samping. Dengan mata terpejam, Bara bergumam tidak jelas.

Gaby perlahan mengelus lembut rambut Bara, membuat lelaki itu tambah mengantuk.

"Kalian pacaran udah lama?"

TBC

lama ga up😁👍🏻

males ngetiknya tauu, dan juga kadang ga ada ide ahahha

btw, kalian uda pada nonton spiderman belum? kerenn abissss gaaa sieee omaygattt😱😣 aku tercengang terbengong-bengong nontonnya🙂

akhirnya ada libur! seneng bgtt. masuknya januari xixiix

votenya jangan lupa yaa!! masa viewers sama vote nya beda jauh bgt😔 kiss doloooeeee💋

#kecupmanjah
#kecupmanjah
#kecupmanjah

tertanda, calon istri chimon
—ara

ALBARA [END]Where stories live. Discover now