Aisyah membelalak matanya terkejut. Ia menatap mertuanya dengan wajah pucat pasi nya. Apakah Abi Syakir ini tidak berpikir dulu sebelum menyuruh Aisyah.

"Abi, Aisyah takut..."

Syakir tersenyum simpul pindah kesamping Aisyah. Ia mengusap kepala menantunya itu. "Bukan kamu tidak takut lagi. Buktinya kamu masih berada di pesantren,"

"T-tapi Aisyah takut,"

"Ada Ilham kok nak, Kakek Ibrahim juga sudah mengajarkan kamu menghadapi ketakutan,"

"Abi juga tau?" Tanya Aisyah.

"Ya bisa di bilang seperti itu,"

Gus Ilham dan ummi Maryam mengernyit bingung. Mereka tidak mengerti jalan pembahasan keduanya.

"Mau kan?" Tanya Abi Syakir lagi.

Aisyah terdiam sejenak, sebelum mengangguk sedikit ragu "Iya deh,"

"Ini ada apa sih?" Tanya umi Maryam menyahut.

Abi Syakir kembali ke tempat istrinya, ia membisikkan sesuatu pada istrinya itu membuat umi Maryam mengangguk mengerti.

"Aisyah dan Ilham yang akan menghadiri undangan di pesantren Darussalam!" Ujar Abi Syakir tersenyum kemenangan menatap putranya.

***

"Memangnya kamu takut apa?" Tanya Gus Ilham.

Aisyah menggeleng "Enggak apa-apa." Ujar Aisyah membuat Gus Ilham semakin yakin ada sesuatu yang istrinya sembunyikan.

"Oh yah, soal ikut ke pesantren Darussalam, kamu nggak masalah kan?"

"Iya, nggak apa-apa,"

"Pelajaran kamu bagaimana?"

"Aisyah bisa pinjam buku Fatia atau Luna,"

Gus mengusap kepala Aisyah "Ya sudah, nanti biar saya yang minta materi pelajaran kamu, biar bisa belajar di sana juga,"

Aisyah tersenyum "Makasih Gus Ilham," ucapnya "Aisyah juga mau izin ke asrama, mau kasih tau Fatia sama Luna, Aisyah nggak masuk tiga hari,"

"Iya, jangan lama-lama ya,"

"Kenapa?"

"Nanti saya rindu!"

"Hah?"

"Cepat pulang aja, ngga baik diluar terlalu lama,"

Aisyah mengangguk "Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

****

Sepulang dari asrama temannya, Aisyah balik ke rumah nya, agar suaminya itulah tidak marah lagi.

Saat perjalanan pulang, Aisyah melewati masjid khusus untuk santriwati. Namun Aisyah terhenti saat melihat suaminya berada di depan masjid bersama ustadz Abraham dan ustazah Erna.

Dibalik tembok masjid tempat Aisyah bersembunyi mendengarkan pembahasan ketiganya karena penasaran dan kepo.

"Oh, Gus Ilham mau ke pesantren Darussalam?" Tanya ustadzah Erna.

"Iya" jawab Gus Ilham singkat.

"Kalau saya ikut boleh nggak Gus?" Tanya ustazah Erna dengan penuh harapan.

GUS ILHAM MY HUSBAND || TERBITHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin