"Lo ngebet banget jadi papa muda Clo?" Nathan bertanya sekaligus tertawa mengolok-olok Maclo.

"Lo bayangin dong mimpi gua mulus banget. Mana ada yang nikah sama mantan, jadian sama orang yang disinisin, terus tunangan sama dekel IPA." singgung Maclo.

"Ogah banget bayangin gua nikah sama cewek jantan. Kek gak ada cewek lain aja." Zayyan membayangkan Zizel.

"Bagusan si Sabina cewek jantan dari pada lo cowok betina. Saling melengkapi tuh, lo ngurus rumah dia nyari nafkah." Nathan menimpali perkataan Zayyan.

"Nat kita fotbar yuk." Zayyan mengeluarkan hp.

"Dih? Kan kita udah banyak foto bareng. Dari celana merah, biru, abu udah komplit." sela Nathan ogah.

"Ck! Kita fotbar doang yang banyak, perasaannya belum ada." decak Zayyan dengan nada sedih.

Nathan membulatkan mata ngeri menggeser duduknya lebih mepet ke Maclo. "Lo maunya apa sih Za? Mau cewek cakep? Ntar gua cariin." was-was Nathan menelan ludah.

"Nggak. Gua maunya lo aja." Zayyan tersenyum dan mengedipkan satu mata.

"Gua malah kepikiran Nat, jangan-jangan putusnya Zayyan sama Sabina gara-gara lo jadi orang ketiga yang selalu ada disamping Zayyan." pikiran Maclo ikut gesrek.

"JINGAN! ISTIGHFAR CLO..." Nathan terpekik langsung pindah tempat duduk.

Zayyan mendekati Nathan yang berdiri dibelakang tempat duduk Maclo. "Oh my darling Nathan i lop yu bertubi-tubi."

"MAJU SELANGKAH GUA GAMPAR LO!" Nathan menyilangkan tangan di dada.

"Mau dwong di gwampar maz Nathan piwittt." Zayyan masi saja menakut-nakuti Nathan.

"DON'T TOUCH ME, IAM FAMOUS!"

"Percuma pemes kalau nggak sama aku." Zayyan mencolek dagu Nathan agresif.

"Enak ya kalau kagak punya otak kek si Zayyan, hidupnya gak pusing." Mahesa menggelengkan kepala.

"Kadang saya merasa sedih melihat temanku terjebak cinta segitiga terlarang." desis Algis menonton Zayyan memojoki Nathan yang berteriak.

Maclo kembali melamun menikmati sisa mimpi romantisnya dengan Zizel. Coba saja Zizel tadi pagi mau diajak bikin baby pasti mereka bisa romantisan.

~~~🦋~~~

Di Wisteria High School tengah free class jadi murid dibebaskan dari jam pelajaran karena guru-guru sibuk membahas bazar dan festival olahraga yang akan diadakan selama 3 hari di sekolah mereka.

Zizel dan tiga sahabatnya membeli jajanan lalu duduk di pinggir lapangan yang cukup teduh menonton cowok-cowok bermain bola.

Saat asik mencicipi jajanan seorang satpam datang menuju mereka membawa sesuatu di gendongan.

"Mahesa anak alumni sini pacarnya siapa?" tanya satpam.

"Saya pak." Belvi mengangkat tangan.

Satpam itu memberikan apa yang digendong tadi ke Belvi. "Itu barusan ada yang nitipin, bilangnya buat Mahesa alumni sini, pas mau saya kejar dia keburu jalan. Yaudah saya balik ke pos satpam dulu ya."

"Makasih pak." ucap Belvi.

Luvena membulatkan mata ketika Belvi menyingkap sedikit penutup benda itu. "Bayi?!" kaget Belvi dan Luvena.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now