CHAPTER 23

403 75 76
                                    


~Π~

Pada saat itu, di Jakarta, tepatnya Bulan September Tahun 2003.

Telah terjadi sebuah kecelakaan besar. Sebuah Truck Container menabrak Merci di Persimpangan lampu merah, pukul 01:00 dini hari ketika hujan deras.

Kecelakaan naas itu menewaskan satu orang penumpang dan satu luka berat.

Tragedy itu menjadi berita yang mengeggerkan satu Negara, dikarenakan penumpang yang berada di dalam Mobil tidak lain dan tidak bukan ialah salah satu dari Anggota keluarga Soekotjo dan Mahawirya. Dua keluarga berpengaruh yang terkenal tak pernah akur.

Berita kecelakaan itu pun menjadi Topik perbincangan yang kian menggemparkan tatkala sebuah fakta terkuak mengenai hubungan gelap yang terjalin antara kedua korban. Yaitu, Felicia Tjo Soekotjo dan Hendra Rajasa Mahawirya.

Dimalam ketika kecelakaan itu terjadi, Felicia pergi meninggalkan rumah--meninggalkan Suami dan Anaknya--demi Pria pujaan hatinya, Hendra. Wanita itu memutuskan untuk mengakhiri pernikahan yang tak pernah ia inginkan itu atas paksaan orangtuanya dan tradisi keluarga.

Namun sayang, Tragedy naas itu pun terjadi. Hendra yang terkulai di kemudi, langsung dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka berat. Pria itu dinyatakan koma karena mati otak. Sedangkan, Felicia di sebelahnya dinyatakan sudah tak bernyawa lagi ketika ditemukan.

Kala itu, Issue perselingkuhan keduanya menjadi Topik hangat satu Negara, sekaligus sejarah untuk pertamakalinya kedua belah pihak keluarga tersebut memiliki hubungan percintaan terlarang yang pada akhirnya berakhir tragis.

Semua media membicarakannya. Masalah itu menjadi Trending Topik terpanas yang di beritakan secara terus-menerus di semua stasiun Televisi dan media lainnya.

Namun, baik untuk Soekotjo maupun Mahawirya hal itu telah menjadi sebuah aib besar yang mecoreng nama baik mereka serta melemahkan dan menjatuhkan keduanya.

Pada akhirnya kedua belah pihak keluarga sepakat untuk mengubur berita itu dalam-dalam dan menghilangkan semua bukti tentang kecelakaan itu dan cerita dibaliknya.
Dengan segala kekuasaan yang keduanya miliki, bukan hal sulit untuk membuat Media bungkam, sehingga Publik melupakan kejadian yang terjadi hanya dalam jentikan jari saja.

Berita kecelakaan dan perselingkuhan itu pun bertahan hanya dalam waktu tak lebih dari seminggu. Lalu digantikan dengan berita lain sehingga membuat masyarakat perlahan melupakannya.

Namun tetap saja..

Tragedy kecelakaan paling Naas dan memilukan yang pernah terjadi itu masih terpatri dengan amat jelas untuk beberapa orang yang terkait, khususnya untuk seorang bocah berusia 10 tahun.

Pemakaman Felicia digelar tertutup.

Pagi itu, Hujan terus mengguyur suasana pemakaman. Menambah hawa pilu orang-orang berbusana hitam. Di bawah puluhan payung kelam suara isak tangis berlomba dengan hujan. Ada yang benar-benar menangis, ada yang hanya bersimpati, atau bahkan sebatas berbasa-basi.

Nampak seorang bocah lelaki berwajah tampan berdiri di antara orang-orang yang bersimpati meratapi peti mati yang kini telah tenggelam ke dasar tanah.

Bahkan ketika hujan semakin kencang dan satu-persatu orang pergi meninggalkan tempat. Bocah lelaki itu masih setia berdiri menatap Nisan bertuliskan 'Felicia Tjo Soekotjo' di hadapannya dengan tatapan kosong.

Berbagai macam perasaan berkecamuk di benaknya.. Amarah dan kesedihan serta berbagai pertanyaan yang tidak akan pernah terjawab.

"Hendry..."

CASTLE MADE OF GLASS : BOOK I Where stories live. Discover now