CHAPTER 18

433 94 43
                                    


~Π~

California, United state of America.

Mara berjalan perlahan ke arah pintu kaca yang ada di dalam kamar Hotelnya. Tepat di depan Ranjang berada. Ia memegang kedua gagang perak itu, membuka pintunya lebar-lebar.

Seketika angin kencang langsung menyambutnya. Menerpa wajah Gadis itu. Menghempas rambut Legamnya ke belakang.

Pemandangan pesisir Laut Sore dengan matahari tenggelam berwarna ke-emasan tersaji begitu sempurna di dalam penglihatannya. Panorama pantai yang indah berpantulan di dalam Netra Matanya yang terang. Membuat sesuatu yang ada di dalam dadanya berpacu kencang.

Gadis itu melangkah maju ke Balkon kecil tersebut. Memegang pagar pembatas berwarna putih yang terukir meliuk-liuk setinggi perut nya.

Jauh di depan sana, Manik indahnya menangkap sekelompok burung-burung yang berterbangan bebas di langit. Membuat senyuman kecil tanpa sadar tercetak di bibir Mara.

Gadis itu mulai memejamkan mata. Merasakan moment-nya untuk sejenak.

Suara deburan ombak di laut seakan menghempas beban di Hatinya. Membuat dirinya seolah-olah terbebas dari 'kekangan' yang selama ini selalu memenjaranya.

walau perasaan itu hanya bertahan sesaat. Walau untuk sesaat saja, ia tetap menikmati kebebasan ini.

"Wah... What a coincident! Kamar kita bersebelahan."

Suara itu membuat Mara membuka mata, tersadar. Kembali ke kenyataan yang ada.

Mara mendesah pelan saat melihat Axel yang juga sedang berdiri di Balkon sebelah kamarnya. Pria itu tersenyum miring. Menatap jenakan pada Mara, seolah merendahkannya--seperti biasa.

Mara beserta rombongan keluarga Besar Tjo Soekotjo yang lain baru saja mendarat dengan selamat di California beberapa jam lalu dan langsung menjajaki kaki di Resort mewah milik JW MARRIOTT yang lokasinya terletak strategis di pinggir Pantai.

Tempat itu memang telah di Pesankan khusus selama 5 Hari hanya untuk acara Ulang Tahun Hendry seorang, yang mana akan diselenggarakan lusa nanti.

Semua Orang-orang penting akan berkumpul di sana. Mulai dari Anggota keluarga Besar, Kolega, hingga para investor dan petinggi serta karyawan Soekotjo Group. Mereka semua yang bersangkutan dengan Soekotjo akan berkumpul pada hari ulang Tahun Hendry yang ke 26.

Acara itu memang sengaja Mulyawan Desain semewah dan sebesar mungkin demi memperkenalkan anak sulung--laki-laki--satu-satunya yang sangat ia banggakan itu, yang kelak akan mewarisi 'Takhta' nya nanti. Agar orang-orang bisa mengenal Hendry secara lebih luas lagi.

"Kenapa? Kau sepertinya sangat membenciku setiap melihatku huh?" sindir Axel. Pria itu tertawa pelan.

Mara melengos. Membuang wajah, memilih diam. Tidak menggubrisnya.

"Tetap saja... Sebenci apapun dirimu, kau tetap akan berakhir denganku," lanjut Pria itu, menyungging senyum licik.

Kata-kata Axel membuat Mara akhirnya menatap Pria itu.

"Kau terlalu percaya diri.. Seharusnya Kau malu pada dirimu send--"

Ting...tong...

Suara Bel membuat ucapan Mara terputus.

Baik Mara dan Axel langsung menatap ke dalam kamar masing-masing, pada pintu Kamar mereka yang sama-sama di ketuk.

Axel menatap Mara, "Sepertinya ini sudah waktunya. Sebaiknya kita cepat turun. Mereka semua pasti sudah berkumpul di bawah."

CASTLE MADE OF GLASS : BOOK I Where stories live. Discover now