Raffa [SideStory]

12.5K 465 15
                                    

Happy reading 🤍

__________

Cekrek

Ia melihat hasil dari jepretannya barusan. Alisnya sedikit mengerut. Merasa tak puas ia kembali memotret objek di depannya. Keadaan sekitar yang ramai tidak membuatnya terganggu untuk memfokuskan kamera pada objek. Tangan kanannya memutar-mutar lensa sampai menemukan posisi gambar yang sesuai seleranya. Baru akan memencet tombol shutter, seorang gadis tiba-tiba berdiri di depan objek yang ia tuju.

Raffa berdecak kesal. Ia menyisir rambut gondrongnya berulang kali dengan jemari yang ia pakai untuk mengatur lensa tadi. Momen bagus tadi hampir ia dapatkan jika gadis itu tidak tiba-tiba disana. Namun Raffa juga tidak bisa menyalahkan gadis tersebut sebab suasana yang ramai.

Tali kamera yang tadinya mengalungi leher, kini hanya ia lilitkan di tangannya. Raffa berpindah ke tempat yang agak sepi. Di tempat barunya Raffa merasa lebih leluasa memotret suasana festival hari ini. Baru beberapa jepretan ia ambil, kejadian tak mengenakkan kembali terjadi. Dan itu membuatnya ingin memaki siapapun.

Krak

Gadis yang menyenggol Raffa barusan menoleh sekilas. Matanya melirik ke bawah dimana kamera Raffa hancur.

"Oh, i'm sorry," ucapnya kemudian melengos begitu saja.

Raffa menatap gadis itu tajam. "Pardon?"

Merasa ia yang mendapatkan kata tersebut, gadis itu menoleh lagi. Wajahnya benar-benar tidak terlihat bersalah sama sekali dan itu membuat Raffa kesal.

"Kenapa, sih?" Gadis dengan kedua tangan yang penuh dengan jajanan itu berucap pelan yang malah terdengar sewot.

Raffa agak terkejut karena mendengar bahasa yang keluar dari mulut 'gadis perusak' ini. Pasalnya, Raffa belum pernah bertemu orang Indonesia semenjak kedatangannya di USA.

"Lo orang Indonesia?"

Raut terkejut juga ditunjukkan oleh gadis tersebut. "Lah, lo juga?"

Raffa menggeleng sebab berkata hal yang tidak penting.
"Gak ada rasa bersalah sama sekali, ya?"

Sang gadis mengangkat alisnya. "Gue udah bilang maaf tadi."

Raffa menatap tak percaya. "Muka lo gak nunjukin maaf tuh."

Mata gadis tersebut meneliti penampilan Raffa. "Gue yakin lo bukan orang gak punya," celetuknya.

"Apa hubungannya?"

Gadis itu memutar bola matanya malas. "Ya tinggal beli kamera baru, sih. Susah amat."

Selama 31 tahun Raffa hidup, ia belum pernah bertemu spesies manusia seperti ini. Raffa yang biasanya bisa bersabar kini mendadak ingin mengeluarkan sumpah serapah pada orang yang baru ditemuinya ini. Raffa memijat keningnya sebentar, mencoba meredakan rasa kesalnya.

"Gini, ya. Dimana-mana orang yang 'ngerusakin' barang orang itu tanggung jawab sama barang yang dirusakin. At least, minta maaf yang bener kek. Lo minta maaf kaya begitu manusia manapun kesel sama lo."

Kepala gadis itu memanggut paham. "Oh, jadi lo minta ganti rugi, nih?"

Raffa menghela napas kasar. "Menurut lo maksud omongan gue tadi apa?"

Tahta Hati [End]Where stories live. Discover now