Hormon [Exchap-2]

23.4K 996 45
                                    

Halo guysss apa kabar???
Hehe, muncul juga sekian lama

Ini bakal panjang, soo jangan bosen yaaa

Happy reading 🤍🤍

__________

Zara yang semula hanya memainkan ponselnya, menoleh ke arah sofa dimana terdapat suaminya disana yang sangat fokus pada tablet di pegangannya. Sudah hampir dua jam, dan Aby masih seperti itu. Jangankan terganggu dengan volume tontonan Zara di ponsel, Zara tertawa keras pun, Aby sama sekali tidak menoleh. Aby mengacuhkan Zara. Itu yang Zara simpulkan.

Karena rasa penasarannya, Zara bangkit dari ranjangnya kemudian berjalan perlahan menghampiri Aby. Ia duduk agak jauh di samping Aby dan mengintip sedikit pekerjaan Aby. Alisnya mengerut tajam melihat apa yang ia lihat disana. Zara kembali memperhatikan raut wajah Aby yang benar-benar serius.

Zara berdehem singkat. "Serius amat," celetuk Zara di tengah keterdiaman mereka sejak beberapa saat lalu.

Aby menoleh, tapi hanya sebentar dan kembali melihat tablet lagi. "Seminggu lagi kan Regan sudah ambil cuti. Ini aku liat-liat dulu beberapa yang bakal gantiin Regan."

Sebenarnya Zara tidak terlalu mendengarkan perkataan Aby barusan. Ia hanya terpaku pada wajah Aby yang terlihat masa bodoh ketika menjawab Zara. 

"Rata-rata cewek."

"Iya, memang."

"Cantik-cantik banget lagi."

"Hmm."

"Keliatannya masih pada muda."

"Iya.."

Mendengar respon Aby, Zara semakin menekuk wajahnya. Entah kenapa ia merasa sangat kesal sekarang. Begitu susahnya kah untuk merespon Zara dengan lebih baik?

Zara akhirnya berdiri dengan cepat sampai-sampai lututnya tidak sengaja menyenggol ujung meja hingga meja tersebut bergeser. Aby sontak menoleh terkejut ke arah Zara. Zara juga terkejut, tetapi ia mencoba tidak peduli dan meninggalkan Aby di tempat dengan kebingungannya.

Aby memperhatikan gerakan Zara yang terburu-buru sampai Zara berbaring membelakangi Aby dengan susah payah. Sampai Zara tidak sadar mengambil banyak ruang di tempat tidur mereka. Fokus Aby sudah tidak pada tabletnya lagi. Sepertinya ada urusan yang lebih penting.

"Sayang?" Aby mencoba memanggil Zara pelan tetapi tidak ada respon.

Oke, Aby mulai memasang mode siaga.

Aby menaruh tablet ke meja kemudian menghampiri Zara. Tangannya terulur untuk memegang bahu Zara, namun Zara menolak dipegang Aby.

"Aku tadi ada salah ngomong, ya?" tanya Aby dengan Zara yang masih membelakangi Aby.

Zara masih diam. Aby berpikir keras tentang apa saja yang Aby lakukan hari ini.

"Masalah tadi sore?"

Zara tidak menjawab.

"Aku kelamaan nyuci piring?"

Tahta Hati [End]Where stories live. Discover now