Bagian limapuluh dua

26.8K 1.3K 37
                                    

Kemarin itu bukan ending ya guys, masih ada beberapa part lagi menuju ending 😚

Happy sunday and Happy reading

🤍


__________

"Kamu gak malu, Mas?" tanya Zara.

Aby menurunkan daya hair dryer yang digunakannya untuk mengeringkan rambut Zara agar dapat mendengar Zara lebih jelas.

"Malu kenapa?"

"Tadi Umi yang bangunin kita."

Merasa rambut Zara sudah tidak basah, Aby mematikan hair dryer kemudian mengambil karet rambut milik Zara. "Ini mau diiket gimana rambutnya?"
Aby justru menanyakan hal lain.

Zara mencubit kecil tangan Aby gemas. Satu kebiasaan baru Zara setelah semalam. Aby mengusap bekas cubitan Zara barusan.

"Sekarang kok kamu jadi doyan nyubit aku."

"Lagian aku nanya apa, kamunya jawab apa."

Aby tersenyum tipis. Ia memeluk Zara dari belakang.
"Kenapa malu? Umi aku Umi kamu juga. Lagian Umi biasa aja loh."

Zara merampas ikat rambut yang masih ada di tangan Aby dan mengikat rambutnya sendiri tanpa bantuan Aby.

"Ngambek nih?"

"Aku gak suka ngambekan."

Aby memasang raut yang terlihat menyebalkan bagi Zara. "Oh ya?"

Zara mengangkat alisnya tinggi. "Kamu makin nyebelin deh."

Aby terkekeh. Ia menciumi bahu Zara yang terekspos di hadapannya. Zara yang merasa geli mencoba menghindarkan bahunya dari Aby.

"Sanaan." Zara berusaha melepaskan pelukan Aby karena sangat tidak baik untuk jantungnya sendiri. Zara belum terbiasa dengan kedekatan mereka yang baru ini.

Bukannya Aby melepaskan, Aby semakin mengeratkan pelukannya.

"Mas, nanti ada orang tiba-tiba masuk gimana?"

"Biarin, paling panas sendiri nanti," balas Aby.

Zara tertawa pelan. "Ini masih di rumah sakit."

Aby tersenyum dengan mata terpejam. "Berarti kalo di rumah boleh sepuasnya, ya?"

Zara diam sejenak. "Kamu suka banget meluk-meluk orang, ya?"

Aby menggeleng tidak setuju. "Sukanya meluk kamu doang. Mana mau aku meluk Raffa."

Zara menggeleng heran. Padahal untuk jadi perumpamaan bukan hanya Raffa saja. Ketukan pintu terdengar pelan dari luar. Zara kembali berusaha melepaskan diri dari Aby.

"Ada tamu, lepas dulu," pinta Zara.

"Bentar lagi." Aby tidak menghiraukan permintaan Zara.

Tahta Hati [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang