16➶

791 70 22
                                    

"Kenapa aku berbeda?..."

Isak tangis dari bibir mungil tatkala mendengar kisah masa lalu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

"Dimana ayah kandungku, Okaa-san?"

Bibir mungil kemerahan bergetar halus. Tidak menyangka akan rasa sakit yang pasti diterima oleh sang ibunda di masa lalu.

"....."

"Apa yang kau katakan Onii-chan?, Ayahku adalah ayahmu juga!"

Lirih bocah laki-laki yang merupakan adiknya itu. Ia merangkulnya, dan menepuk pelan pundak sang kakak layaknya orang dewasa. Mencoba untuk menenangkannya.

"Benarkah?..." Suaranya bergetar sementara tangan kirinya memegangi ujung baju Felix. Tangan kanannya sibuk mengusap air mata yang keluar mengalir deras dengan isakan dari bibirnya.

Felix lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan kedua anak laki-lakinya, "Benar yang dikatakan adikmu, aku ini ayahmu!" Sambungnya memeluk kedua anak kecil itu.

Taman bunga favorit pribadi kedua anak kecil itu tidak bisa menghentikan suara tangisnya.

Meski diawal (y/n) dan Felix menyayangi anak-anaknya, ternyata Gilbert sendiri sudah menyadari jika identiknya berbeda dengan keluarganya.

Hanya karena rupa warna rambut, dan senyuman yang sama dengan Yuno, suami kesatu (y/n) dulu. Dan sekarang sudah hilang kabar bersama dengan Juvia.

Gilbert, nama manis yang berarti anak cerah dan terkenal yang Felix berikan ketika usai bertanya kepada Yuno delapan tahun yang lalu.

Sementara nama sang adik adalah Adrian, yaitu gelap, pemimpin yang ambis dan juga kaya.

"Kita semua menyayangimu Gilbert..." Ucap sang ibu sedikit terisak, ternyata
(y/n) masih belum bisa melupakan Yuno hingga sampai sekarang.

"Otou-san, aku mau ayahku." Kata Gilbert bergetar pelan. "Aku mau ayah asliku..."

Felix mengangguk pelan, pelukannya makin ia eratkan. "Aku akan mencarinya sampai ketemu."

Malam itu Felix memutuskan menemani Gilbert dan Adrian tidur. Memeluk kedua anak mungilnya dengan erat dan penuh kasih sayang. Dan meninggalkan mereka berdua saat terlelap.

Menghampiri (y/n) yang masih terjaga menunggu untuk Felix kembali ke kamar.

"Anak-anak sudah tidur?" Tanya
(y/n) duduk di samping ranjang, di susul oleh Felix.

"Baru saja." Balasnya, "Ayo kita cari Yuno." Ajak Felix menatap tajam
(y/n).

Dalam keheningan malam, (y/n) berpikir "Apa Yuno yang sekarang masih sama dengan Yuno yang dulu?" Katanya sambil bersandar di pundak Felix. Pria itu lalu memegang surai blonde istrinya dan mengelusnya pelan.

"Aku tidak tau, yang jelas ini untuk kebaikan Gilbert."

.
.
.
.
.

"Okaa-san, Otou-san. Aku dan Gilbert Nii-chan akan bermain keluar!" Pamit Adrian menyeret sang kakak untuk ikut bersamanya.

"Jangan pulang terlalu malam!"

Langkah kedua kaki kecil berjalan menuju alun. Tangan Adrian membuka pelan gerbang lalu keluar di susul Gilbert di belakangnya.

"Tunggu sebentar, aku tidak ingin bermain." Sahut Gilbert melepaskan genggaman Adrian.

"Kenapa Onii-chan tidak ingin bermain?!" Rengek Adrian, "Aku mencoba untuk menghiburmu!" Sambungnya penuh semangat.

"Aku ingin mencari ayah kandungku."

"Biarkan Otou-san yang mencarinya, lagipula kita tidak tau nama dan juga wajahnya, kan?" Pekik Adrian berkacak pinggang.

Gilbert hanya menunduk, "Kau benar..." Lirihnya sedih. Ia mencoba untuk menahan tangis, tetapi isakannya sedikit keluar.

Adrian yang mengetahui itu seketika mencoba untuk menghiburnya lagi, "J-jangan menangis Nii-chan!" Ucapnya berkeringat, "A-ayo kita beli es krim!"

Bocah laki-laki berumur delapan tahun itu mengusap wajahnya dengan kasar, mencoba untuk menghapus air matanya yang sedikit keluar itu.

Dibantu oleh sang adik yang masih berumur enam tahun itu. Adrian mencoba untuk menggenggam erat tangan sang kakak dan berjalan sesekali melompat bersama.

"Kali ini aku yang akan teraktir!" Ucap Adrian mengangkat satu tangannya yang membawa uang.

"Itu curang, harusnya aku yang mentraktirmu!" Sahut Gilbert tidak terima.

~

Mereka berdua kini menikmati es krim di tengah udara segar, duduk di atas rumput ilalang yang bergoyang karena hembusan angin yang kencang.

"Gilbert, Adrian!" Sapa temannya dari kejauhan menghampiri mereka berdua, melambaikan satu tangannya keatas.

"Tristan?"

"Ayo kita ke taman!" Ajak Tristan yang merupakan anak dari teman kedua orang tua Gilbert dan Adrian.

"Disana sudah ada yang lainnya!" Sambung Tristan.

"Ya, ayo kita ke sana!" Seru Adrian menyeret Gilbert lagi dan lagi.

oOoOo

"Kapan kau akan mulai mencari Yuno?" Tanya (y/n) yang masih sibuk membaca buku majalah sambil menyeruput teh hijau.

"Segera, sesudah aku mendapatkan ciuman dari istriku." Balas Felix melirik (y/n).

"Mulai lagi..." Ucap sang gadis menghampiri Felix dan menciumnya pelan. (y/n) kini mematung sejenak, dan melamun sesaat. Dirinya sekarang sedang berpikir kenapa rasanya seperti familiar.

"Seperti, deja vu?... Huh?"
.
.
.
TBC

甘味ちゃん@Aimai__sheena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

甘味ちゃん
@Aimai__sheena

Gilbert Strauss
8 tahun
anak kandung dari (y/n) dan Yuno

- Memiliki warna mata seperti (y/n) dan warna rambut Yuno
- Menuruni sifat cengeng dan tidak peduli milik Yuno menjadi satu

____________________________________

____________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

甘味ちゃん
@Aimai__sheena

Adrian Strauss
6 tahun
anak kandung dari (y/n) dan Felix

- Memiliki fisik warna mata dan juga warna rambut yang sama seperti Felix.
- Menuruni sifat keras kepala dan pemberani (y/n), dan sifat kasih sayang dari Felix

𝐃𝐢𝐬𝐠𝐮𝐬𝐭𝐢𝐧𝐠 (Yuno x Readers)Where stories live. Discover now