1➶

1.8K 179 44
                                    

Hanya ada beberapa hal yang disukai oleh seorang Yuno. Pertama liburan, Kedua bersantai, Dan yang ketiga tentu wajah istrinya ketika baru bangun tidur.

"Ohayou, putri tidur." Ucap Yuno tersenyum tatkala melihat sang istri yang tengah mengedipkan pelan matanya.

"Jam berapa sekarang?" Tanya (y/n) setengah sadar.

"Masih jam enam pagi." Balasnya.

"Kau tidak bekerja?" Tanya (y/n) lagi.

"Nanti saja. Aku ingin memelukmu sampai aku bosan. Masih ada waktu untuk itu." Ia memeluk (y/n) yang masih mengantuk.

"Hey, ini berat!" Cibir (y/n). Tanpa pikir panjang ia turun dari atas kasur dan keluar dari kamar.
"Kau mau kemana?" Tanya Yuno berat hati. "Mandi dan menyiapkan sarapanmu." Jawab (y/n) singkat.

oOoOo

Aroma sup menyebar keseluruh ruangan. Yuno yang tadinya meringkuk diatas kasur tiba-tiba turun. Beranjak dari kamar lalu berjalan kearah dapur.

"Are... Kau bangun juga ternyata?" Ucap (y/n). Ia merasakan dua tangan melingkar di pinggangnya.

"Bukankah ini terlalu banyak?" Tanya Yuno. "Apakah ada hari spesial dihari ini?" Yuno melepas pelukannya dan duduk dikursi ruang makan.

"Bukankah setiap hari itu spesial?" Kata (y/n) cemberut. Ia duduk berhadapan dengan Yuno.

"Bagaimana pekerjaanmu menjadi wakil direktur?" Tanya (y/n) membuka obrolan.

Yuno menjawab sesudah mengunyah makanan didalam mulutnya, "Berjalan lancar."

"Apa bos mu baik?" Tanya (y/n) lagi.

"Sebaiknya kau makan, itu masih banyak." Kata Yuno. Tak lama, ponsel Yuno berdering.

"Tunggu sebentar, aku ingin mengangkat telfon." Kata Yuno meninggalkan aktifitas makannya.

Setelah semua makanan (y/n) habis tanpa menyisakan apa pun, Kini Yuno kembali. "Aku harus pergi sekarang." Ucapnya tergesah-gesah.

"Bukankah ini terlalu pagi?" Tanya
(y/n). "Aku tidak tahu, Tetapi kata Pak Direktur, kantor kita kedatangan anak baru" Balas Yuno.

"Jaga dirimu baik-baik, oke?" Lanjut Yuno sambil mengecup dahi (y/n).

"Tentu saja, hati-hati dijalan!"

(y/n) kembali ke dapur dan berfikir.. "Mungkin sebaiknya aku beres-beres saja.."

..............

"Pagi tuan Yuno." Sambut orang-orang yang berada di kantor. "Pagi." Balas Yuno singkat.

"Apa kau tahu, Anak baru itu cantik sekali."

"Benarkah?"

"Jika tidak salah, namanya Juvia." gosip orang kantor. Yuno yang mendengar hanya mengacuhkan rumornya dan pergi ketempat Ruangan Direktur. baru saja ia menginjakan kaki disana, tetapi sudah ada yang mencarinya.

"M-Maaf mengganggu, dengan Pak Yuno?" Tanya gadis cantik bersurai hitam.

"Iya, kau siapa?" Balasnya dengan muka datar.

"Saya Juvia. Anda ditugaskan oleh Pak Direktur untuk mengajari saya."

"Kenapa harus aku?"

"Hahaha... Karena kau sudah profesional dalam semua bidang." Sambung Pak Direktur yang baru saja masuk keruangan. "Aku sudah mempercayaimu, lo!, Hahaha..." Sambungnya. Lalu ia keluar lagi tanpa memperdulikan mereka.

"Baiklah" Ucap Yuno dengan mengiyakan.

"Mohon bantuannya" Ucap Juvia sambil membungkuk.

"Duduklah" Tawar Yuno.

"B-Baik..."

"Mana yang tidak kau mengerti?" Yuno bertanya. "Anu... yang ini" Balasnya menunjukkan bagian-bagian yang tak dimengerti olehnya. Yuno mulai menjelaskan, Juvia hanya mengangguk mengisyaratkan mengerti.

"Kau paham yang ku maksud?" Kata Yuno menoleh ke Juvia. Juvia juga menoleh kearah mata Yuno. Mereka berdua saling bertatapan. Mata perempuan bermanik Biru itu masih memandanginya layaknya candu. Yuno mulai membuang muka, wanita itu tersadar dari lamunannya. "M-Maafkan saya..." Ucap Juvia, wajahnya memerah malu. Yuno hanya memandangi layaknya orang aneh.

"Bagaimana ini... Jantungku berdetak kencang!" Batin Juvia panik.

"Kau kenapa?" Tanya Yuno datar. "T-Tidak apa..." Jawabnya menutup wajah.

oOoOo

Sore mulai berlalu, kini senja mulai menenggelamkan dirinya. Dengan badan lelah, Ia akhirnya sampai pada tempat yang disebutnya dengan rumah. '(y/n)'

"Tadaima..." Ucap Yuno membuka alas kakinya.

"Okaeri!" Sambut sang istri membawakan tas milik suaminya. "Bagaimana hari ini? ada hal yang ingin kau ceritakan?" Ucapnya tersenyum.

"Seperti biasa." Jawab Yuno lesu.

"Baiklah. Apa kau ingin mandi atau makan terlebih dahulu?" Tanya (y/n).

"Aku mau kamu."

"Maksudnya?" (y/n) bingung.

Lalu Yuno menggenggam erat tangan (y/n) dan menariknya agar mereka berdekatan. "Kau yakin tidak paham apa yang kumaksud?" Tanya Yuno.

"Sama sekali tidak." Kata (y/n) tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

"Lupakan."

"EEHHH?!"
.
.
.
TBC

𝐃𝐢𝐬𝐠𝐮𝐬𝐭𝐢𝐧𝐠 (Yuno x Readers)Where stories live. Discover now