9➶

574 86 50
                                    

"Selamat pagi, (y/n)-san..." Sapa Juvia dari luar pintu.
"Juvia-chan, tumben sekali kau datang kesini?" Tanya (y/n) yang baru saja membuka pintu dari arah dalam.

Juvia sedikit kebingungan melihat pakaian yang (y/n) kenakan hari ini, "Apa kau akan keluar?"

(y/n) mengangguk mengiyakan. "Tentu saja, ini tahun baru. Mana mungkin aku dan keluargaku akan dirumah saja." Ucap (y/n) mengedipkan satu matanya.

"Bersama dengan Yuno-san?" Tanyanya sekali lagi. (y/n) hanya mengangguk.

Tak lama, sebuah mobil mengklakson (y/n) yang berada didepan rumah.
"Akhirnya mereka datang!" Kata (y/n) melambaikan tangan.

"Itu siapa?" Tanya Juvia menatap mobil itu.

"Itu teman-temanku semasa sekolah dulu." Balasnya.

Noelle dan Asta turun dari dalam mobil, serta menggendong Tristan yang masih tertidur lelap didekapan Noelle tersebut.

"Duh, maafkan kita terlambat datang kesini." Ucap Noelle. "Kita terlambat sebab menunggu Felix yang baru saja bangun tadi!" Pekik Asta.

"Felix?..." Gumam Juvia.

"Hahaha, maafkan aku..." Katanya terawat sambil menutup matanya. Ia baru saja keluar dari dalam mobil.

"Felix-kun?" Sapa Juvia sedikit heran.

"Juvia?... Kenapa kau ada disini?!"

"Kalian saling kenal?" Heran (y/n).

"Ya. Waktu itu dia pernah mampir ke Cafeku, dan akhirnya kita berkenalan."

"Siapa gadis ini?" Tanya Noelle kepada (y/n).

Dia teman kantor Yuno, namanya Juvia.
"Juvia Laurance, panggil saja Juvia." Kata Juvia memperkenalkan diri.

"A-aku Noelle..."

"Dan aku Asta!" Sahut Asta berteriak.

"Oh iya, dimana Yuno sekarang?" Tanya Asta melihat sekitar.

"Aku disini, bodoh." Sahut Yuno yang baru saja muncul tepat disebelah
(y/n).

"Eeehhh... Sejak kapan kau ada disana?!"

"Berisik, baka Asta!"

"Duh, dari dulu kalian tidak pernah berubah, ya?" Ucap (y/n) menggelengkan kepalanya.

"M-maaf, jika boleh tau. Kalian akan berlibur kemana?" Sahut Juvia yang sedari tadi menyimak obrolan mereka semua.

"Kita akan pergi ke pemandian air panas yang terkenal di dekat Hokkaido." Balas Noelle.

"Kenapa kau ada disini?" Tanya Yuno sedikit kaget, ia baru saja sadar jika ada Juvia disini.

"Kata Juvia, dia ingin bertemu denganmu." Sambung (y/n) memberi tau.

"Pasti disana sedang turun salju?!"

"Tidak, mungkin disana hanya ada udara dingin."

"Sudahlah kalian para wanita memang suka meributkan sesuatu, ya?!..." Pekik Felix.

"Kau benar, wanita memang suka begitu!" Sahut Asta.

"A-anu..." Ucap Juvia yang berhasil menjadi sorotan mata, "Bolehkah aku ikut dengan kalian?!"

"Ini gawat!" Batin Yuno berkeringat, "Bisa-bisa dia berulah..."

"Tentu saja-" Ucapan Asta terpotong oleh Yuno, "Lebih baik jangan."

"Heh, kenapa?!"

"Kurasa dia masih belum selesai mengerjakan tugas kantornya." Kata Yuno sedikit berdehem.

"Benarkah?" Sahut (y/n).

"A-aku sudah mengerjakan semua tugas-tugasku.." Bantah Juvia.

"Baiklah jika begitu, ikutlah bersama kami." Ucap Noelle.

"Benarkah?!"

"Y-yaa..." Sambungnya sedikit ragu.

"Kenapa kau harus kesini?!" Gumam Yuno yang sudah pasrah.

"Kau tidak perlu pulang, soal baju kau bisa pinjam aku atau kita akan berbelanja pakaian ketika sudah sampai." Kata (y/n).

"Woaah... bukankah itu sedikit boros?!" Kekeh Asta. "Kau bisa memakai uangku." Sambung Noelle yang mengibaskan rambutnya.

"Baiklah, siapa yang akan menyetir mobilnya?" Tanya Felix.

"Kupikir aku saja." Sahut Yuno dengan muka yang sudah malas.
"Hey, padahal kita belum berangkat, lo!" Gerutu (y/n) sambil memainkan wajah Yuno, sementara yang lainnya sudah naik terlebih dahulu.

"Nee, Juvia-chan. Kau bisa duduk bersama dengan Felix ditengah." Pintah (y/n). "B-baiklah..."

Asta dan Noelle duduk dibagian paling belakang agar bisa menidurkan Tristan dengan tenang. Sementara (y/n) duduk disamping Yuno yang sedang menyetir.

"Untung saja mobil ini besar." Kata Noelle. "Kau benar!"

"Ya... Tetapi mobil ini sudah jarang sekali aku pakai." Balas Felix menggaruk pipinya dengan satu jari.

"Ini mobil milikmu?" Tanya Juvia menyahuti.

"Mobil ini pemberian papaku dulu, kupikir sebentar lagi akan aku buang dan menggantinya dengan mobil baru." Jawab Felix.

"Itu pemikiran yang bagus Felix!" Sahut Noelle.

"Kupikir aku sedang berbaur dengan para sultan..." Batin Juvia berkeringat.

"Jika diingat lagi, kita sudah jarang sekali pergi berlibur ya, Yuno." Kata (y/n) memandangi sang suami dengan tatapan sayu.

"Yaa... Kau benar." Balas Yuno, "Jika anak kita sudah lahir nanti, aku akan mengajakmu keluar negeri." Sambungnya mengelus surai blonde
(y/n).

"Ketempat terpencil pun aku tidak keberatan, asalkan itu pergi bersama denganmu." Bibir merah muda persiknya berucap dengan suara yang disukai oleh Yuno.

"Aku jadi ingin mencium-mu..." Kata Yuno yang sedang menggoda pujaan hatinya.

"Kenapa kau selalu menggodaku!" Pekik (y/n) dengan rona merahnya.

"Itu salahmu sendiri selalu memancing hawa nafsu-ku." Balas Yuno.

"Apa kalian tidak malu, padahal disini ada kami, lo!" Sahut Noelle berdehem. "Yuno sialan, dari dulu kau tidak pernah berubah, ya?!" Teriak Asta.

"B-bukan begituu?!..." Elak (y/n) yang makin merona merah. Sementara Yuno hanya tersenyum menatap
(y/n).

Juvia yang melihat tingkah laku pasangan yang berada didepannya merasa jengkel dan muak. Dirinya dipenuhi dengan rasa cemburu. Sementara Felix hanya diam dan menatap mereka dari belakang.

"Tidak ada harapan lagi, ya?..." Gumam Felix dengan senyum sendunya.

Juvia tidak sengaja melihat iris mata Felix dari arah samping, terlintas didalam pikirannya jika yang dimaksud Felix pada hari itu adalah
(y/n).
.
.
.
.
.
"Akhirnya kita sampai jugaa!" Ucap Asta sedikit legah.

"Disini tempat penginapannya?..." Tanya Felix,
"Kau benar." Balas (y/n).

"Biar aku yang memesankan kamar untuk kalian." Tawar Yuno.

"Bisakah aku ikut dengan Yuno-san?" Tanya Juvia kepada (y/n).

"Kupikir tidak." Kata (y/n) memegangi dagunya. "Kenapa?..."

"Kau akan ikut bersama kita berkeliling disekitar sini!" Tanpa pikir panjang, (y/n) menarik pergelangan tangan Juvia.

"T-tapi Yuno-san bagaimana?!" Elak Juvia sedikit kaget karena tertarik oleh (y/n).

"Biarkan, dia sudah berpengalaman jika kita tinggalkan dia sendirian." Ucap (y/n) tanpa berpikir.

"Cih... Merepotkan!" Batin Juvia jengkel.
.
.
.
TBC

𝐃𝐢𝐬𝐠𝐮𝐬𝐭𝐢𝐧𝐠 (Yuno x Readers)Where stories live. Discover now